Mohon tunggu...
Dila Rahma
Dila Rahma Mohon Tunggu... Penulis - Psikologi

SD N 1 Kacangan Kec. Malo Kab. Bojonegoro SMP Negeri 1 Purwosari Bojonegoro SMA Negeri 1 Padangan Bojonegoro Universitas Airlangga Fakultas Psikologi Angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lima Persiapan Menjadi Orangtua

1 Januari 2024   21:24 Diperbarui: 1 Januari 2024   21:31 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu konsekuensi dari sebuah pernikahan adalah memiliki anak, tentunya pasangan suami istri perlu menyesuiakan peran menjadi orang tua. Sebetulnya persiapan menjadi orang tua bisa dimulai sebelum pernikahan loh, jadi tidak perlu menunggu nikah dulu baru belajar parenting.

            Sebenarnya apa saja sih yang perlu dipersiapkan ketika mendapat peran sebagai orang tua? Nah coba baca teks berikut ini dan persiapkan sejak dini:

  • Emosi

Persiapan emosi ini menjadi hal yang paling penting. Ingat ya, bahwa emosi itu tidak hanya marah loh, perasaan senang, sedih, jijik, itu termasuk emosi juga. Mengelola emosi dan mengendalikan emosi secara bijak. Kemampuan meregulasi emosi positif dengan baik menjadikan orang tua mampu merespon dan menyelesaikan tantangan secara tepat.

  • Sosial

Setelah menikah dan memiliki anak, orang tua tidak hanya berperan membentuk keluarga kecil yang Bahagia, tetapi juga harus dapat memposisikan bahwa dirinya sekeluarga menjadi bagian sebagai anggota Masyarakat. Hal ini bisa dalam bentuk saling rukun dengan tetangga, mengikuti kegiatan Masyarakat (kerja bakti, pos ronda, kegiatan agustusan dll).

  • Usia

Nah untuk usia ini juga sangat riskan. Masih banyak individu yang memilih menikah di usia muda, bahkan ada yang memanipulasi usia agar mendapat izin untuk menikah. Selain itu juga banyak yang married by insiden (hamil diluar nikah). Padahal usia sangat memengaruhi kematangan fisik dan reproduksi.

  • Finansial

Masalah finansial yang kurang cukup menjadikan percecokan dalam rumah tangga. Karena setelah menikah apalagi punya anak kebutuhan semakin banyak. Mungkin seoarang laki-laki dapat memenuhi kebutuhannya sendiri ketika masih lajang, tetapi ketika sudah menikah beban bertambah tetapi pendapatan tidak bertambah alhasil terjadi pertimpangan antara pendapatan dan pengeluaran. Tentunya sebelum menikah finansial ini harus dibicarakan agar tidak mengecewakan ekspektasi pasangan.

  • Peran

Memahami kewajiban sebagai orang tua, orang tua tentunya memiliki kewajiban memberikan rasa aman dan Sejahtera bagi anaknya, memberikan pendidikan yang terbaik, pengasuhan yang tepat, dan masa depan yang terjamin.

Menjadi orang tua memang tidaklah mudah, tetapi tidak ada salahnya mempersiapkan diri menjadi orang tua. JANGAN PERNAH MENJADI ORANG TUA TANPA RENCANA.

Next kita akan bahas transisi menjadi orang tua.

Thank you and see you

CP: fandilatulrahmawati@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun