Toxic relationship dapat bersumber dari berbagai masalah, namun yang menjadi perhatian ialah netralition toxic relationship. Yang mana banyak dalam membangun hubungan keluarga, menjadi faktor penting, untuk pasangan.Â
Membangun kasih sayang dalam hubungan harmonis keluarga, memang sering menjadi polemik tersendiri, bukannya takut ber positif thinkink namun banyak kenyataan yang menjadi faktor toxic relationship, di karenakan ketidakterbukaan atau krisis kejujuran yang menjadi perhatian.Â
Krisis kepercayaan dan rasa kasih sayang, yang menjadi faktor toxic relationship memang kerap menjadi faktor retak nya hubungan keharmonisan keluarga, hingga perlu membangun kembali rasa kasih sayang dengan bentuk perhatian, komunikasi dan rasa saling mengasihi, dengan kejujuran dan Sikap yang Penuh kasih sayang,Â
Sehingga fondasi hubungan harmonis pasangan dapat menjadi lebih baik, Â dalam sebuah realita, sikap mementingkan pasangan dan rasa kasih sayang, yang di bangun lewat kejujuran dan Cinta, yang saling membutuhkan, dengan rasa empati dan juga kasih sayang. Dapat menjadi netralition toxic relationship.Â
Sikap untuk saling menghargai mengedepankan pasangan, juga perhatian rasa kasih sayang, dapat menumbuhkan rasa kasih sayang dan Cinta dalam hubungan pasangan yang harmonis, komitmen untuk saling membutuhkan, dan juga rasa empati akan kasih sayang dapat membunuh toxic relationship dalam sebuah hubungan,Â
Dengan rasa saling mengasihi dan juga mencintai, hingga terbangun suatu pondasi hubungan harmonis pasangan, dengan kejujuran dan rasa kasih sayang, mengedepankan pasangan, dan juga saling mengasihi, dengan sebuah kasih sayang. Dapat menjadi penawar obat untuk toxic relationship Â
Sehingga keharmonisan dalam keluarga dapat terbangun, Rasa saling membutuhkan dan mencintai dapat di tumbuh kan menjadi hubungan keluarga yang saling mencintai.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI