Termenung menanti peluk yang tak pernah pasti
Di antara malam dan pagi
Kuingin tidur diselimutimu
Hampir setiap hari kusaksikan fajar tiba di dermaga dekat rumah
Warnanya indah
Jingga dan berbinar-binar
Kulihat  kaumeronta-ronta
Sepertinya sedang bermohon pada semesta
Wajahmu begitu pilu
Tapi tak dapat kudengar apapun dari perbincangan yang tampak menyedihkan itu
Melarung duka di laut biru
Agar kauhilang dari jangkauan mata
Entah ombak akan membawanya sampai ke tepi pantai mana
Akan kutunggu rindu mengantarkanmu padaku
Minahasa Tenggara, 13 Januari 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!