Mohon tunggu...
Fandi Ahmad Abdillah
Fandi Ahmad Abdillah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

orang yang kurang akan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Galau Itu ...

1 Desember 2011   06:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:58 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Galau (1)

Galau, mengapa kau menjengukku?
Dengan wajah yg terlihat malu2, namun sangat menginginkanku.
Aku sama sekali tak mau bersamamu.
Namun sekarang kau tlah menjelma bagai penyakit kudis, dibiarkan makin menggelitik, digaruk makin melebar.
Sungguh aneh dirimu, sangat kubenci namun sekarang melekat di diriku.
Kau tlah membuatku ragu.
Ingin melangkah, tidak mengerti arah.
Ingin diam merasa tidak nyaman.
Gundah, bimbang muncul dg suka cita diatas derita ini.

Pangeran Embun 26102011 00:35

http://tulisan-yang-asal-asalan.blogspot.com/2011/11/galau-1.html


Galau (2)

Galau karna cinta yg slalu berakhir dg suatu lirik di lagu dangdut "cintaku bertepuk sebelah tangan"
itu masih suatu hal yang bisa dimaklumi, kadang pula galau menjalar seperti lantunan lirik "lebih baik sakit gigi daripada sakit hati ini"
karena memang cinta itu biang kegalauan bagi jiwa2 muda yg masih sendiri

Pangeran Embun 26102011 00:35

http://tulisan-yang-asal-asalan.blogspot.com/2011/11/galau-2.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun