Kebijakan yang dapat diambil untuk mengatasi dampak industrialisasi diataranya yaitu perbaikan adminitrastif pembangunan dan pengembangan kapasitas kelembagaan melalui pembangunan bekelanjutan.Â
Pembangunan berkelanjutan merupakan kerangka pembangunan yang terus mengedepankan kelestarian lingkungan dan konsep pembangunan ini sudah muncul sejak lama yaitu sejak 1980-an dimana saat itu semua kebijakan politik lingkungan difokuskan pada pembangunan berkelanjutan, istilah pembangunan berkelanjutan ini muncul pertama kali pada World Conservation of Nature yang dipakai oleh pakar Laster R, Brow sejak saat itulah pembagunan berkelanjutan menjadi populer dan menjadi pilar untuk merefleksi terkait dengan konsekuensi masalah lingkungan hidup ditengah proses ekonomi.Â
Salah satu contoh kebijakan yang dapat diambil menggunakan konsep konsep adminitrasi pembangunan dan institutional capacity yaitu, terkait dengan penanganan dan pencegahan krisis iklim seperti penerapan formulasi kebijakan yang disebut dengan industri hijau. Pada tatanan masyarakat global, proses ekonomi dan, kemajuan sosial lainya, haruslah menekankan pada proses pendekatan pertumbuhan ekonomi hijau, dimana selain berusaha untuk memajukan ekonomi dan menentaskan masalah-masalah sosial lainya dilain sisi tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Â Ada tiga aktor utama yang harus mengambil peran yaitu, Individu, organisasi dan kelembagaan, organisasi yang disebut disini selain dari organisasi pemerintah seperti organisasi swasta dan lembaga yang dimaksut selain dari lembaga swasta seperti lembaga yang dikelola oleh pemerintah.
 Pada Tingkat Individu
Individu atau sumber daya manusia merupakan faktor utama penggerak suatu industri tanpa SDM yang menjalakan maka aktivitas industri tidak akan berjalan lancar, dan kegiatan seluruh industri adalah hasil dari perencanaan yang dilakukan, oleh individu atau kelompok. Maka dari itu jika sesuatu terjadi pada industri misalnya pencemaran lingkungan, maka sudah bisa dipastikan tidak terlepas dari campur tangan manusia itu sendiri.Â
Berangkat dari faktor manusia sebagai penggerak industri maka sudah seharusnya admnistrasi pembangunan dan kapasitas kelembagaan pada tingkat individu dimanajemen dengan baik. Jika kita merujuk pada pendapat Neo yang mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai proses mempengaruhi perilaku, sikap dan kinerja karyawan melalui kebijakan dan sistem yang dimiliki oleh perusahaan.Â
Maka dari itu dengan adanya manajemen sumber daya manusia ini maka perusahaan dapat membentuk pola perilaku SDM-nya agar dalam proses produksi industri tetap mengedepankan kelestarian lingkungan, salah satu contohnya memberikan pelatihan, pengarahan terkait dengan betapa bahayanya kerusakan lingkungan dan cara melakukan aktivitas industri yang baik, serta sanksi jika melakukan pelanggaran, maka dari itu timbullah kesadaran dalam diri individu untuk menjaga lingkungan dalam kegiatan industri.
Pengembangan sumber daya manusia, harus diimplementasikan pada periode globalisasi saat ini. Pengembangan SDM dibuat dan dilaksanakan sebagai upaya membentuk manusia-manusia yang memiliki kualitas dengan keterampilan, kemampuan kerja dan loyalitas kerja pada perusahaan ataupun organisasi tempat Ia bekerja. Upaya pengembangan kualitas SDM tidak hanya ditempuh melalui proses pendidikan dan pengembangan keterampilan, akan tetapi bisa ditempuh dengan berbagai macam cara.Â
Contohnya ada beberapa manajemen yang dapat dipelajari dan diterpakan dalam mengeolala dan mengembangan SDM pada sebuah perusahaan industri. Berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa dipakai dalam menjadikan SDM perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahann kedepannya, hal ini juga sebagai upaya untuk mejadikan SDM agar dalam melakukan proses industri selalu memperhatikan sisi kelestarian lingkungan, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan pada tingkat individu :
(1) Pelatihan SDM. Pelatihan dapat ditempuh dengan cara mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sikap yang perlu dikembangkan dalam permbangunan berkelanjutan adalah sikap sadar akan bahaya akan kerusakan lingkungan. Pelatihan ini nantinya tidak hanya berguna untuk karyawan, pelatihan juga bermanfaat bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnnya.Â
Di mana perusahaan tidak akan berkembang dan akan memiliki masalah jika karyawannya tidak memiliki keterampilan, dalam menangani sebuah pekerjaan atau masalah, kemudian berdampak juga pada minat kerja yang akan tinggi. Diharapkan dengan adanya pelatihan SDM ini, prusahaan bisa mengembangkan bakat karyawan dengan cara melakukan pengembangan pada keterampilan yang mereka miliki.