gimmick" merujuk pada penampilan seorang aktor yang digunakan untuk menipu lawan mainnya. Tujuan dari penggunaan gimmick ini adalah untuk menciptakan suasana dan efek tertentu dengan maksud meyakinkan penonton. Namun, menjelang Pemilihan Presiden tahun 2024, banyak calon yang seharusnya menawarkan program-program, baik ide maupun gagasan. Sayangnya, saat ini, lebih banyak fokus pada strategi gimmick untuk meraih dukungan masyarakat, meningkatkan citra, dan menciptakan kesan positif melalui gimmick masing-masing.
Dalam dunia seni pertunjukan, istilah "Gimmick politik, sebagai upaya mencari sensasi akan selalu menjadi bagian tak terhindarkan dalam dunia politik. Hal ini dapat di lihat dari usaha menarik perhatian dan mendekatkan isu politik kepada generasi muda. Menjelang Pemilihan Presiden 2024, pemilih pada pemilu ini didominasi oleh generasi Z atau yang biasa disebut Gen Z. Generasi ini merujuk pada kelompok orang yang lahir antara tahun 1996 sampai 2012, dengan rentang usia 11-26 tahun. Oleh karena itu, mayoritas pemilih pada tahun 2024 adalah pemuda, dan suara yang mereka berikan akan memiliki dampak krusial dalam menentukan pemimpin dan wakil rakyat. Dalam konteks Pemilihan Presiden 2024, di mana capres dan cawapres berkontes untuk memperoleh dukungan dari Gen Z, kampanye mereka harus menyesuaikan dengan pola pikir generasi ini.
- Pasangan Capres Cawapres Nomor Urut 1 Anies Baswedan dan Cak Imin yang Mengusung Konsep dari Film Men In Black
Dalam unggahan video tersebut terlihat pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin menggunakan kacamata hitam, pakaian serba hitam putih dan menggenggam Neuralyzer seperti pada film men in black.
”Lupakan yang lain, pilih AMIN” Ujar Anies dalam video yang diunggah pada tanggal 8 Desember 2024.
Yang mengisyaratkan untuk melupakan pasangan calon presiden yang lain dan memilih pasangan nomor urut 1.
Seharusnya Neuralyzer yang digunakan untuk mensugestikan guna melupakan pasangan calon presiden lain. Namun ironisnya, konsep dalam video tersebut justru seolah-olah membuat pasangan calon presiden tersebut terlupakan.
Dapat disimpulkan unggahan video tersebut tidak berhasil memengaruhi persepsi publik sebagaimana yang diharapkan.
- Pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang Menggunakan Kata “Gemoy” dan penggunaan AI dalam Kampanye-Nya
Dalam memperoleh suara Gen Z cara yang dilakukan oleh kubu pasangan nomor urut 2 yaitu dengan memasang baliho dan iklan dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang saat ini tidak asing lagi bagi Generasi Z. Yang dimana pada baliho disisipi dengan slogan “Presidenku Gemoy” sebuah julukan yang didapat dari komentar media sosial dalam video ketika prabowo sedang berjoget.
Hal ini juga didukung saat pengumuman nomor urut, Cawapresnya yaitu Gibran Rakabuming Raka memperlihatkan infraboard bertuliskan “Gemoy” sambil melambangkan dua jari.
Hal ini cukup bertolak belakang dengan citra pak Prabowo pada pilpres 2014 dan 2019 yang terkesan tegas pada pembawaannya.Namun, saat ini justru berbanding terbalik dan sering terlihat berjoget dan tersenyum.
- Pasangan Capres Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang Mengubah Salam Tiga Jari Metal menjadi Ala-Ala Hunger Games