Mohon tunggu...
irfan wahyudiismail
irfan wahyudiismail Mohon Tunggu... -

malam sampaikan kabar baik mu untuk nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keledai Dalam Negara

18 Januari 2012   16:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

beliau tak melihat

atau mungkin terlalu gelap,kurang lampu

mungkin juga terik matahari terlalu ganas

sengketa jadi

pohon-pohon terbakar
negara tak perduli

nona-nyonya menjadi pengembira

pria sambut dengan senang hati

negara sedang repot

anak-anak menderita, mata mereka kencing di lantai

ibunya gelisah

ayahnya mengisap rokok mahal

"lebih baik tak makan daripada tak merokok"

negara tak mau urus tentang itu..

nasi mereka basi

hanya nasi jadilah

negara merobohkan rumah mereka

koruptor punya rumah lebih dari tiga

negara punya lebih dari itu...

negara punya rakyat

rakyat tak punya negara

mereka berteduh dibawah boss-boss kecil

mengadu pada tengkulak dan rentenir

negara tak bisa apa2

kawan...

maukah kau mengikuti ku

menendang negara dari dalam mulut KELEDAI

untuk dibingkai

dan di letakkan diatas gambar pahlawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun