Mohon tunggu...
Fanar Ferdiansyah
Fanar Ferdiansyah Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya penulis pemula yang sedang belajar banyak

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kuliner Khas Bandung Nih...

29 Agustus 2013   10:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:39 5637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak dulu Bandung memang terkenal sebagai surganya kuliner. Banyak makanan khas yang bisa di temui saat Anda berkunjung ke kota kembang ini. Nah, berikut saya ingin sedikit share tentang kuliner khas Bandung. Selamat menikmati.

1. Nasi Tutug Oncom

Anda mungkin pernah atau bahkan sering mencicipi nasi kuning dan nasi uduk. Tapi apakah pernah mencicipi nasi yang dicampur dengan oncom?

Dari namanya terdengar sangat sederhana karena menggunakan oncom. Makanan ini termasuk kuliner khas Bandung yang banyak diminati oleh masyarakat maupun wisatawan. Nasi tutug oncom sangat populer dan mudah ditemui di berbagai food court bahkan restoran yang menyajikan menu makanan khas sunda.

Sesuai dengan namanya, nasi ini dimasak dengan mencampurkan oncom kedalamnya. Biasanya para penjual nasi tutug oncom membuatnya menggunakan daun pisang sebagai bungkus. Dari daun pisang dan oncom yang dibakar yang membuat aroma wangi nasi tutug oncom tersebut.

Nasi tutug oncom akan lebih nikmat saat disajikan hangat-hangat karena aroma khasnya masih tercium. Oya, menu lainnya yang menemani nasi tutug oncom yaitu ayam goreng atau panggang, tahu tempe dan beberapa sayur lalapan khas Sunda lainnya.

Nah, jika penasaran dengan rasa nasi tutug oncom tersebut, Anda bisa mampir ke rumah makan Sari Parahyangan yang beralamat di Jl. R.E. Martadinata No.156 Bandung. Anda bisa mencapainya dengan menggunakan angkot jurusan Margahayu Raya – Ledeng berwarna biru – kuning. Ada juga rumah makan Dago Panineunganyang beramat di Jl. Ir. H. Juanda No.152 Bandung. Lokasinya dekat dari Terminal Dago jadi Anda dapat menggunakan angkot jurusan Ruing-Dago berwarna coklat muda-biru.

Peta lokasi rumah makan Sari Parahyangan. View Larger Map

Peta lokasi rumah makan Dago Panineungan. View Larger Map

2. Peuyeum Bandung

Berbicara soal kota Bandung tidak lengkap rasannya jika belum membicarakan berbagai kuliner khas kota kembang ini. Ya, di setiap penjuru Bandung terdapat berbagai makanan yang layak kita coba.

Peuyeum Bandungatau dalam bahasa Indonesianya disebut dengan tape adalah salah satu makanan khas tatar Pasundan. Peuyeum berdasarkan bahan dasarnya dibedakan menjadi dua jenis. Yang pertama terbuat dari singkong. Peuyeum ini yang sering dijumpai di pusat oleh – oleh. Kemudian yang kedua yaitu peuyeum yang dibuat dari beras ketan yang telah di fermentasikan.

Peuyeum biasanya dijual dengan cara digantungkan di langit-langit depan warung sederhana di pinggiran jalan. Anda juga dapat menemukan penjual peuyeum yang berkeliling. Namun sekarang penjual peuyeum keliling sudah jarang ditemui.

Berdasarkan sejarahnya, orang-orang Bandung jaman dulu memanfaatkan tanaman singkong yang banyak tumbuh di daerah Bandung untuk diolah menjadi peuyeum. Mereka yakin bahwa peuyeum berkhasiat menghangatkan tubuh. Khasiat peuyeum tersebut didapatkan dari hasil fermentasi.

Kata “peuyeum”  berasal dari bahasa Sunda. Mereka sering menyebut peuyeum dengan sebutan peuyeum sampeu atau tape singkong. Cara pembuatan peuyeum juga cukup mudah. Singkong yang sudah dibersihkan dikukus sampai matang, kemudian ketika sudah dingin cukup ditaburi dengan ragi dan disimpan di wadah yang tertutup. Waktu fermentasinya sekitar 2 sampai 3 hari.

Peuyeum memang selalu identik dengan kota Bandung. Jadi tidak heran apabila para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, di saat musim liburan mereka selalu membeli kudapan khas Bandung ini sebagai oleh-oleh. Bukan hanya wisatawan saja yang menyukai peuyeum ini, orang Bandung sendiri menjadikan peuyeum sebagai makanan ringan di saat sedang santai atau sekedar dijadikan buah tangan ketika sedang mengunjungi kerabat di luar kota Bandung.

Peuyeum sendiri tidak hanya berasal dari daerah Bandung saja, di daerah-daerah sekitar Jawa Barat lainnya, banyak yang membuat dan menjadikan peuyeum sebagai makanan khas mereka. Namun, tentu saja banyak orang atau wisatawan lebih mengenal peuyeum dengan sebutan Peuyeum Bandung.

Nah, jika Anda berkunjung ke Bandung jangan lewatkan untuk mencicipi makanan khas kota kembang ini. Anda dapat membeli peuyeum khas bandung di pusat oleh-oleh yang berada di sekitar terminal Leuwipanjang atau Cileunyi.

Peta lokasi terminal Leuwipanjang.

View Larger Map

Peta lokasi Cileunyi.

View Larger Map

3. Seblak Basah

Bandung  sejak dulu dikenal dengan surganya makanan unik. Salah satunya adalah seblak basah. Bentuk, tekstur dan rasanya yang unik akan membuat Anda ingin terus menyantapnya.

Seblak basah terbuat dari kerupuk aci yang telah direbus atau dikukus yang kemudian ditumis di atas wajan bersama bumbu yang sudah dihaluskan. Seblak basah tidak disajikan dalam keadaan kering dan renyah, tetapi sedikit berair dan kenyal.

Makanan asal Bandung tersebut memilki berbagai macam bentuk. Bisa bundar pipih, kecil memanjang, atau berbentuk lain sesuai selera penjualnya. Seblak sering diolah dengan cara lain. Ditumis dengan tambahan telur, mie, sayuran, dan bakso, seafood atau sosis, mirip kwetiau goreng komplit. Jajanan ini digemari masyarakat Bandung dan wisatawan karena enak, murah, dan mengenyangkan yakni Rp 5.000 per porsi. Anda bisa menjumpai pedagangnya di area sekolah, kampus, atau pusat perbelanjaan di Bandung.

Selain seblak basah, ada pula seblak kering. Bahan yang digunakan sama yakni kanji namun diolah dengan cara digoreng dengan minyak setengah panas, sehingga menghasilkan tekstur yang keras dan renyah. Seblak kering ini sering dijadikan oleh-oleh saat mampir ke Bandung.

Nah, saat udara Bandung mulai terasa dingin, memang asyik makan seblak basah yang gurih, kenyal dan pedas. Oya, jika ingin merasakan seblak dengan varian yang beragam Anda dapat mengunjungi kedai Raja Seblak Mg. Ogo di daerah Soreang, tepatnya di jalan Gading Tutuka 1. Selain seblak basah juga ada seblak ceker, seblak tulang, seblak kikil, seblak telur puyuh, seblak makroni dan lainnya. Di jamin Anda akan puas menyantap beragam rasanya.

Oya untuk mencapai lokasi kedai Raja Seblak Mg. Ogo Anda dapat menggunakan angkutan kota dari terminal Leuwipanjang. Naik angkot berwana krem dengan jurusan Leuwipanjang – Soreang. Letaknya yang berada di pinggir jalan bisa dengan mudah ditemukan.

Peta lokasi Raja Seblak Mg. Ogo. View Larger Map

4. Bandrek & Bajigur

Bandrek dan bajigur adalah minuman tradisional khas tatar Priangan. Racikan ini berbahan dasar jahe yang berkhasiat menghangatkan tubuh. Cocok disantap saat sedang hujan, udara dingin dan kala malam hari

Bahan utama bandrek dan bajigur sama yakni jahe. Namun begitu ada beberapa perbedaan cara pembuatan dan tambahan bahan pelengkapnya. Bandrek umumnya diracik dari jahe dan gula merah. Tetapi di daerah-daerah tertentu mereka menambahkan rempah-rempah untuk memperkuat efek hangat seperti serai, merica, pandan, telur ayam kampung dan lain-lain. Susu juga dapat ditambahkan tergantung selera. Selain menghangatkan tubuh, banyak yang percaya bahwa bandrek dapat menyembuhkan penyakit ringan seperti sakit tenggorokan. Oya, minuman ini sebaiknya hanya diminum oleh orang dewasa karena panasnya tidak cocok bagi anak kecil. Nah, bagaimana dengan bajigur? Selain jahe, minuman ini lebih nikmat jika dicampur dengan santan, garam dan bubuk vanili. Bagi yang tidak suka pedas mungkin lebih menyukai bajigur daripada bandrek.
Bajigur dan bandrek biasa dijual dengan gerobak yang didalamnya terdapat nyala kompor agar pembeli bisa menyantapnya dalam kondisi hangat. Juga ditambahkan sedikit kolang-kaling yang diiris tipis plus serutan daging kelapa muda. Si penjual seringkali tidak hanya menyediakan minuman itu tetapi juga kudapan lain yakni kacang rebus, klepon dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan jaman, bajigur dibuat dalam bentuk siap saji berupa bubuk yang tinggal diseduh menggunakan air hangat. Tujuannya agar bisa dinikmati secara praktis kapanpun dan dimanapun tanpa harus repot membuatnya secara tradisional.
Kepopuleran bandrek juga membuat minuman ini tersedia dalam bentuk kemasan bubuk instan berbagai merek. Tak jarang versi instannya dikombinasikan dengan  kopi dalam satu kemasan. Selain dijual berkeliling, bandrek dan bajigur bisa Anda temukan di pusat jajanan. Biasanya para pelanggan menikmatinya bersama aneka gorengan seperti gehu (tahu goreng isi tauge), pisang goreng, nangka goreng, dan nanas goreng. Pusat jajanan di Bandung yang menyediakan dua minuman tradisional ini adalah jalan Cihanjuang, Cimahi.  Untuk mencapai tempat ini Anda bisa menggunakan angkutan umum seperti bus Damri jurusan Elang – Jatinangor, elang – cicadas yang dilanjutkan lagi dengan angkot jurusan cimahi – ledeng yang berwarna hijau tua. Kita juga bisa mencapainya dengan naik motor atau mobil. Selain bandrek dan bajigur, kuliner khas kota yang sering dijuluki Paris van Java ini adalah Brownies, Peyeum dan Serabi aneka rasa. Peta lokasi Cihanjuang.

Jika Anda ke Bandung sempatkan juga untuk mengunjungi beberapa destinasi wisata seperti Floating Market Lembang, Ciwalk dan Curug Dago. Selama berada di Bandung Anda juga dapat menginap di beberapa hotel seperti Ahadiat Hotel & Bungalow, Beverly dan SanGria Resort & Spa.

Sumber: http://bandung.panduanwisata.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun