Mohon tunggu...
Alfan Suhandi
Alfan Suhandi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Seorang gila bola, hanya itu deskripsi yang penting tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menggeser Kursi Nyaman El Clasico

20 Mei 2013   00:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:19 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekalahan duet penguasa La Liga dari dua gladiator Jerman benar-benar membalikkan mayoritas prediksi. Barcelona dan Real Madrid tersungkur di fase empat besar Liga Champion dengan selisih gol yang mencengangkan. Padahal, publik sudah kadung terbuai dengan prestasi Jose Mourinho di altar LC dan 91 gol Leo Messi tahun lalu. Bayern Muenchen dan Dortmud lantas hadir menetralisir arus pujian yang mungkin sudah terlampau tinggi untuk Spanyol.


Lalu, apa efek lanjutan “penjajahan” Jerman atas Matador tersebut? Karena Madrid-Barca adalah penyumbang stok terbesar La Furia Roja, apakah virus kemunduran itu akan tertular ke Timnas Spanyol? Tahun depan Piala Dunia bakal kembali menyapa, setiap detail terkait performa pemain harus dikantongi sejak jauh-jauh hari. Spanyol sudah pasti menyandang beban maha berat sebagai penguasa jagat bal-balan dalam enam tahun terakhir. Vicente Del Bosque tentu enggan menggadaikan kualitas tim hanya karena “tak enak hati” menepikan personil asal Los Blancos dan Blaugrana.


Jangan lupa, banyak persona yang selalu sabar mengintip peluang starter di La Roja. Isu tumbangnya raksasa La Liga di tangan Bangsa Arya dibarengi dengan kabar positif terkait beberapa sosok terbuang. Nama Juan Mata bisa disebut paling awal. Sang playmaker mungil tampil konsisten sepanjang musim 2012/2013 sehingga dinobatkan sebagai pemain terbaik Chelsea. Mantan punggawa Timnas U-21 Spanyol juga masuk PFA Team of The Year. Semisal Piala Dunia digelar tahun ini, sungguh terlalu jika eks Valencia tersebut dicadangkan. Kesamaan posisi dengan Xavi Si Dewa passing mungkin melecut performa Mata hingga grafiknya terus menanjak. Di kala kapabilitas Xavi mulai dipertanyakan seiring usia dan prestasi Barcelona, Mata menawarkan solusi paten untuk slot pelayan striker.


Pos penjaga gawang beda lagi. Kasus rumit yang menimpa Iker Casillas adalah berkah terselubung untuk David De Gea. Sempat populer sebagai bahan olok-olok di Inggris, De Gea (akhirnya) menjadibukti insting tajam Alex Ferguson saat merekrut pemain. Gelar EPL ke-20 Manchester United tak lepas dari ketenangan DDG di bawah mistar, setelah sebelumnya berhasil mengungguli Lindegaard untuk jatah tim utama. Dengan segala hormat kepada Santo Iker, ia tak bisa lagi bersantai hanya karena ban kapten melingkar di lengannya. De Gea susah payah bertransformasi di Setan Merah selagi Casillas terus merengek meminta dukungan guna menjatuhkan Mourinho.


Terakhir, sektor lini depan juga butuh keadilan dari Del Bosque. David Villa jelas termakan cedera sehingga tak maksimal dalam semusim terakhir. Torres di sisi lain sulit lepas dari status antara ada dan tiada di Chelsea. Jumlah golnya sangat tak sepadan dengan banderol, tapi harus diakui Torres adalah jimat trofi dan selalu mencetak gol krusial di fase genting. Maka, apabila disodorkan nama Negredo dan Soldado, apakah hati Bosque bakal luluh? “Spesialisasi” dua orang ini identik, hanya menjadi pilihan utama di partai non-turnamen besar. Padahal, masing-masing berhasil melewati angka 20 di argo gol mereka. Valencia barangkali stagnan di lini tengah tanpa sumbangsih Soldado. Sevilla bakal setia menghuni kasta bottom-half kalau Negredo tidak setajam itu.


Pada akhirnya, perjalanan menjelang Brazil 2014 bakal memusingkan Del Bosque jika para sosok kuda hitam di atas terus tampil menggila. Mereka tentu tak ingin selamanya berdiri di bawah bayang-bayang duet El Clasico, yang baru-baru ini meluntur kesaktiannya di Tanah Eropa. Saatnya performa yang bicara, bukan nama besar klub.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun