Perwujudan bela negara dapat dilakukan dan dapat diinterpretasikan secara luas, selaras dengan kemajuan zaman dan teknologi. Berbagai pemikiran kuno perihal bela negara yang hanya identik dengan pertahanan dan wajib militer sudah tidak lagi relevan dewasa ini.
Sekali lagi, hakekat bela negara lebih dari sekedar militerisasi. Â Â Â
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, seluruh unsur warga negara yang dalam konteks ini adalah pemuda, mereka dapat menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam upaya bela negara dengan wujud apapun.
Berdasarkan survei yang data yang dilansir oleh Kemkominfo, jumlah penguna Internet di Indonesia hingga tahun 2016 adalah sebanyak 82 juta jiwa, yang dimana sebanyak 80 persennya adalah remaja berusia 15-19 tahun.
Berkembang pesatnya media sosial, pesatnya konvergensi media ke era digital, dan aktifnya pemuda Indonesia dalam penggunaan Internet seharusnya dapat dijadikan ladang untuk menyumbangkan pemikiran bermanfaat untuk Indonesia, yang tentu saja itu merupakan salah satu wujud dari bela negara. Â Â
Seniman, atlet, guru, dokter, mahasiswa, pengacara, apapun profesi anda, berkaryalah sesuai keahlian kalian dengan semangat bela negara, semangat mentransformasikan Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi kedepannya.
Wujudkanlah upaya bela negara dengan versi anda sendiri. Sejatinya, upaya sekecil apapun yang anda berikan untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik, merupakan hakekat bela negara yang sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H