Mohon tunggu...
Doni Saputra
Doni Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Freelance

Saya seorang penulis yang memiliki ketertarikan dalam berbagai topik, termasuk teknologi, gaya hidup, dan perkembangan sosial. Saya menulis untuk membagikan pemikiran, pengetahuan, dan pengalaman yang saya kumpulkan selama bertahun-tahun. Sebagai penulis, saya percaya bahwa tulisan dapat menginspirasi, memberikan perspektif baru, dan membuka dialog yang membangun.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Banyak Warga Tidak Peduli dengan Ambang Batas Pencalonan Presiden? Sebuah Analisis Sosial Politik

18 Januari 2025   23:50 Diperbarui: 18 Januari 2025   23:50 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Ketidaktertarikan terhadap Proses Internal Partai Politik

Sebagian besar masyarakat tidak melihat perubahan ambang batas pencalonan presiden sebagai hal yang relevan dengan kehidupan mereka. Mereka lebih tertarik pada figur calon presiden yang mereka anggap akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari, bukan pada proses internal yang melibatkan partai politik dan koalisi. Masyarakat lebih fokus pada siapa yang akan memimpin negara, bukan pada siapa yang mengajukan calon presiden tersebut. Hal ini menciptakan jarak antara pemilih dan proses politik yang lebih teknis.

Apa Dampaknya Bagi Demokrasi Indonesia?

Ketidakpedulian masyarakat terhadap ambang batas pencalonan presiden berpotensi berdampak pada kualitas demokrasi Indonesia. Meskipun keputusan MK memberikan kesempatan lebih besar bagi partai kecil untuk mengajukan calon presiden, ketidakpedulian masyarakat terhadap proses ini dapat mengurangi tingkat partisipasi pemilih yang seharusnya lebih aktif memahami bagaimana kebijakan politik mempengaruhi kehidupan mereka.

Jika masyarakat terus mengabaikan perubahan-perubahan penting dalam aturan pemilu, maka mereka mungkin akan semakin terasing dari proses demokrasi. Ini bisa mengarah pada rendahnya tingkat kepercayaan terhadap sistem pemilu dan memperburuk polarisasi politik yang sudah ada.

Namun, keputusan MK juga memberikan peluang untuk lebih banyak keberagaman dalam pencalonan presiden. Partai-partai kecil bisa lebih leluasa mengajukan calon yang lebih dekat dengan aspirasi rakyat. Ini bisa menjadi langkah positif untuk membuka ruang bagi figur baru yang lebih representatif dalam pemilu mendatang.

Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Meningkatkan Kesadaran Politik Masyarakat

1. Pendidikan Politik yang Lebih Intensif

Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai proses pemilu, pendidikan politik yang intensif dan merata sangat diperlukan. Program pendidikan berbasis komunitas yang melibatkan warga secara langsung bisa menjadi cara yang efektif untuk memberikan informasi mengenai sistem pemilu dan aturan-aturan yang ada. Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa keputusan politik yang diambil oleh lembaga negara, seperti MK, berdampak langsung pada hak suara mereka.

2. Peran Media dalam Meningkatkan Kesadaran

Media memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan informasi yang mudah dipahami oleh masyarakat. Selain fokus pada sosok calon presiden, media juga harus mengedukasi pemilih tentang bagaimana perubahan dalam aturan pemilu, seperti keputusan MK ini, dapat mempengaruhi pilihan mereka. Sosialisasi yang lebih kreatif dan berbasis teknologi dapat menjangkau lebih banyak warga untuk meningkatkan pemahaman mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun