Mohon tunggu...
Taofan Nalisaputra
Taofan Nalisaputra Mohon Tunggu... -

Segala yang tertuang disini hanyalah bongkahan isi hati yang tak terucap oleh bibir ini.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Kau yang Terhormat

26 September 2011   05:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:36 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Kini kau memegang amanat
Rakyat, dan seluruh masyarakat
Jangan kau berkhianat
Kalau kau tak mau dihujat

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Kau memiliki nama besar
Terhormat, dihormati masyarakat
Jangan kau meninggikan hatimu
Karena kehormatanmu hanya sesaat

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Tugasmu memberi contoh yang bisa bermanfaat
Untuk dilihat, disegani masyarakat
Jangan kau semena-mena dalam bertabi'at
Sebab sesal kan datang saat kau sekarat

***

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Ku lihat kini kau banyak berkhianat
Bertopeng dengan kemunafikan
Nama besarmu tak lagi terhormat
Bagi masyarakat yang nasibnya kau sayat

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Namamu sungguh malas untuk ku lihat
Sebab kesombonganmu itu sesat, dan
Bagi masyarakat namamu itu hanya membuat kesenjangan yang tidak penting
Yang juga bagiku sangat memuakkan

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Egomu itu tak pantas dicontoh orang-orang taat
Apalagi untuk disegani masyarakat
Kau telah sombong memegang amanat
Dan ku harap azab kan buatmu menyesal hingga sekarat

Oleh: Taofan

Pagi yang memuakkan, 26-09-2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun