Mohon tunggu...
Fahmi Ilmawan Sulaiman
Fahmi Ilmawan Sulaiman Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer of StoriaScript

Konten Hiburan Premium yang membahas tentang superhero dan antihero mulai dari Marvel Cinematic Universe, DC Extended Universe, Star Wars, Serial Film, DLL Channel ini membahas hal yang berhubungan dengan ⚡Review Film ⚡Ulasan Teori Liar ⚡Informasi Superhero ⚡Bongkar Cerita Komik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Asli Rapunzel yang Tragis!

22 September 2020   21:39 Diperbarui: 24 Mei 2021   16:34 5596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah kematiannya, Barbara menjadi simbol martir di Gereja Ortodoks Timur, dan dia diyakini sebagai orang suci. Bahkan jika seseorang meninggal karena membela agama, ada aturan bahwa tidak ada yang bisa menjadi orang suci kecuali mereka melakukan mukjizat. 

Baca juga : Film Thor Ambil Ide dari Film Barbie: Rapunzel?

Dalam versi magis Kristen dari cerita ini, Barbara terbang ketika ayahnya mengejarnya dengan pedang, yang menarik, karena jika dia bisa terbang selama ini, mengapa dia tidak melarikan diri lebih cepat? 

Ketika dia bersembunyi, seorang gembala di ladangnya memberi tahu Dioscorus di mana menemukannya, dan langsung saja dia segera berubah menjadi batu karena telah memberi tahu keberadaan barbara. 

Ketika mereka menyiksanya, rupanya Barbara diselimuti kabut yang membuat dia tidak merasakan sakit saat dia disiksa. Last but not least, ada klaim bahwa petir menyambar dan membunuh Dioscorus segera setelah dia membunuh putrinya.

the-martyrdom-of-saint-barbara-5f6a1729097f361eee6d5c82.jpg
the-martyrdom-of-saint-barbara-5f6a1729097f361eee6d5c82.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun