Kemunculan terorisme di kalangan Islam, menurut saya, sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari penindasan yang ditujukan pada kelompok Islam, bukan disebabkan oleh ajaran agama Islam. Sejak beberapa dekade terakhir, tekanan yang ditujukan pada negara bermayoritas muslim, terutama yang di Timur Tengah, meningkat.
Perang pun sulit dilepaskan dari negara-negara Timur Tengah, yang notabene basis masyarakat Islam. Perang Teluk, Perang Afghanistan, Perang Irak, dan kini Perang Suriah terus menerus membuat tekanan pada penduduk yang menjadi korban. Secara tidak langsung, inilah yang kemudian menumbuhkan bibit perlawanan. Agama pun dijadikan alasan pembenaran untuk melakukan serangan balasan atas penderitaan yang dimiliki. Dengan menganggap Amerika dan negara Barat sebagai penyebab penderitaan mereka, negara-negara tersebut kemudian menjadi target utama serangan yang mereka lancarkan.
Amerika, yang sering disebut sebagai “polisi dunia”, dipastikan akan melakukan tindakan untuk menghentikan aksi terorisme di seluruh dunia. Meski demikian, cara apapun yang ditempuh bak buah simalakama. Jika melakukan aksi balasan, justru akan semakin meningkatkan dendam pada Amerika. Jika melalui jalur diplomasi dan negosiasi, pihak lawan pun tidak jelas karena bukan merupakan entitas negara. Tidak melakukan apapun, justru menimbulkan syak wasangka Amerika telah tunduk pada teroris.
Kita berharap, siapapun presiden Amerika yang terpilih mampu merangkul kelompok Islam. Menumpas terorisme tidak akan ampuh jika memusuhi kelompok Islam. Ajaran Islam sama sekali tidak berhubungan dengan aksi terorisme. Jika kemudian Islam disalahkan atas aksi terorisme, itu menunjukkan ketidakcerdasan dalam memahami siapa sebenarnya musuh bersama, dan siapa pihak yang menjadi korban dari musuh bersama tersebut.
Perdebatan selengkapnya: https://www.youtube.com/watch?v=EuHuzhzb1nc
