Mohon tunggu...
Farhan Abdul Majiid
Farhan Abdul Majiid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Alumnus Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia | Alumnus SMA Pesantren Unggul Al Bayan | Penikmat Isu Ekonomi Politik Internasional, Lingkungan Hidup, dan Kajian Islam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merenungi Kembali UUD 1945

17 Agustus 2016   16:14 Diperbarui: 17 Agustus 2016   16:21 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.kemlu.go.id

Pada akhirnya, kita perlu memaknai kembali kemerdekaan kita. Sudahkah sesuai dengan tujuan yang diimpikan oleh kita atau justru keluar dari jalur perjuangan bangsa. Kita harus sadar, bahwa perjuangan membangun Indonesia tidak dapat dikatakan mudah. Sebuah nomenklatur kebangsaan yang tak ada duanya menjadi tantangan bangsa ini. Ribuan suku, bangsa, bahasa, adat, budaya, dan tersebar di belasan ribu pulau di penjuru negeri. Jika kita melihat teori, akan sulit menemukan faktor pemersatu bangsa kita. Dengan rasa yakin, negeri ini telah menyatakan bahwa persatuan nasional menjadi salah satu pondasi kebangsaan.

Kini, kita harus mengukuhkan kembali kebansaan kita. Pembangunan harus terus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan. Akan tetapi, jangan sampai mengkhianati sebagian rakyat kita. Kita tentu berharap bahwa negara ini menjadi negara besar yang kuat. Kuat pondasi ruhiyah dan lahiriyah. Tak dapat kita pungkiri, bahwa usaha yang kita lakukan tak akan ada pengaruhnya tanpa kuasa Ilahi. Mengarahkan bangsa ini menjadi jauh dari nilai ketuhanan justru mengkhianati Pancasila. Teruslah kita menjadi lebih baik, tanpa melupakan bahwa, hanya atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa, Indonesia mampu meraih kemerdekaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun