Tetapi, sebelum mendaftar untuk ikut organisasi, sangat penting bagi mahasiswa untuk mencari tahu mengenai latar belakang organisasi, program kerja yang akan diselenggarakan, dan posisi yang sesuai dengan minat yang dimiliki.
Dengan menjadi bagian dalam suatu organisasi, mahasiswa akan mendapatkan berbagai manfaat terutama dalam pengembangan diri. Seperti skill komunikasi, beradaptasi, membangun relasi, kerja sama tim, jiwa kepemimpinan, dan masih banyak lagi. Tapi yang paling penting adalah belajar untuk membagi waktu antara kuliah dan organisasi. Karena akademik tetap prioritas utama ya!
Magang
Apabila sudah "puas" dalam mengikuti organisasi, pastinya sudah banyak pengalaman yang dapat dicantumkan di Curriculum Vitae dan portfolio. Sehingga, mahasiswa dapat lebih percaya diri untuk mulai mencari perusahaan yang membuka lowongan magang. Umumnya, perusahaan membuka lowongan magang kepada mahasiswa yang minimal berada di semester 5 untuk jenjang S1 dan semester 4 untuk jenjang D3.Â
Dengan kemampuan yang sudah mumpuni, pastinya perusahaan akan lebih tertarik kepada mahasiswa yang sudah aktif di berbagai kegiatan kampus. Apalagi, kalau pengalaman yang dimiliki berkaitan dengan posisi yang dilamar.
Magang menjadi suatu wadah bagi mahasiswa untuk "melatih diri" sebelum terjun langsung ke dunia kerja. Sehingga, nantinya mahasiswa akan belajar dan lebih paham mengenai mekanisme dalam dunia profesional dan dapat merencanakan karir kedepannya.
Jadi lebih penting mana? Organisasi atau Magang?
Menurut saya kedua hal tersebut sama pentingnya. Dengan mengikuti keduanya, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman yang bermanfaat, diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya, serta membangun relasi sebanyak-banyaknya.Â
Maka dari itu, penting bagi mahasiswa untuk menentukan prioritasnya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H