Tapi berbeda denganku yang tidak menyukai perjodohan itu, justru Albert sangat menggilaiku. Kupikir banyak fantasi-fantasi liar di otaknya yang membuatnya selalu ingin di dekatku
Mataku masih mengantuk ketika kudengat ketukan kencang di pintu kamarku. "Tooook ......tok tok!!!!!!!" segera aku terjaga.
"Siapa sih,?" gerutuku sambil melangkah ke arah pintu.
Kubuka pintu, sesosok wajah yang tidak kusukai berdiri disana, Albert, sepupu jauhku yang tinggal di Amerika.
"Hello!" sapanya agak tengil, dan menurutku sangat bego. Ia menghampiri dan berusaha memelukku. Tapi aku tak suka, dan menjauhinya.
Sebenarnya ia seorang cowok yang ganteng. Banyak teman-teman cewekku yang menggilainya, dan parahnya..... mereka melakukan apa pun demi meraih cintanya.
*****
Albert, sepupu jauhku,tak terlalu bule banget, juga tak telalu indonesia. Tapi perpaduan darah campuran antar negara itulah yang membuatnya tergolong sangat menarik, termasuk sifat ceria dan atraktifnya, Tapi justru hal itulah yang membuatnya menjadi playboy.
Saat kami sama-sama masih SMA dahulu, hampir tiap bulan ia gonta ganti cewek. Dan sudah pasti, selalu saja ada cewek yang bunuh diri menenggak racun tikus akibat ditinggalkan Albert.
Setelah lulus SMA, ia memilih menempuh kuliah di luar negeri. Kebetulan, perusahaan papanya yang bule Perancis berkembang pesat di negeri Paman Sam. Sehingga Albert yang anak tunggal beserta mamanya ngacir keluar negeri.
Hari ini, setelah genap setahun di Newyork, tiba-tiba ia nongol kembali di kamarku. Wajahnya banyak berubah, ia lebih tampan dari yang dulu. Tapi sekali lagi, aku tak pernah menyukainya atau pun naksir kepadanya. Meskipun aku tahu, ia ada hati padaku, bahkan mamanya, yang merupakan tanteku, berencana menjodohkan kami. Hal itu yang membuatku kian tidak menyukai Albert.