Ketika kita telah memahami penyebab anak terjerat judi online. Maka berikut adalah cara mencegah anak agar tidak terjerat di dalamnya. Apa saja?
Kembali pada norma agama
Menyadarkan anak, menyadarkan orangtua dan lingkungan sekitarnya bahwa ada sanksi akhirat bagi pelanggar larangan hukum yang dibuat Sang Pencipta alam. Ketika mengingat kematian, maka kesadaran itu akan terbentuk. Namun ketika agama ditinggalkan, tentu saja tradisi judol akan tetap berlanjut.
Memahami hukum
Mengajak anak memahami hukum. Bahwa tindakannya melakukan judi online adalah beresiko membuatnya berstatus sebagai anak yang berhadapan dengan hukum. Tentu saja jeruji penjara sebagai sanksi dari perbuatan melanggar hukum.
Sadar hukum sebab akibat
Ajari anak tentang hukum sebab akibat. Bahwa judol hanyalah sebuah oermainan. Tidak ada kaya yang abadi, sumber kebahagiaan hidup bukan hanya bersumber dari kekayaan, ada banyak jalan hidup yang dapat ditempuh untuk kebahagiaan, bukan hanya kekayaan.
Bermain judol hanyalah mengundi nasib, lebih banyak kalah dibanding menang. Bahkan apabila menang, itu tidak abadi. Lebih banyak kisah bandar judinya super kaya raya dibanding oemainnya. Jadi bisa ditebak, judol sudah diatur oleh pembuatnya.
Batasi waktu pemakaian gawai
Ketika menjumpai anak coba-coba melakukan judol. Batasi pemakaian dengan kesepakatan perjanjian, ia tidak mengulang perbuatannya. Namun bila kemudian ia terbukti melakukannya lagi, maka tentu saja keputusan tepat terletak oada tangan orangtua. Misal sama sekali tidak memberikannya fasilitas gawai.
Pantau kegiatan gawai anak