Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mencoba Cerdas Memahami Palestina seperti Mahasiswa Columbia dan Amerika

2 Mei 2024   21:08 Diperbarui: 2 Mei 2024   21:09 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila dikaji lebih dalam, ternyata istilah teroris khusus disematkan pada negara atau organisasi yang berseberangan dengan kepentingan mereka, atau pun mengusik ketenangan sekutu-sekutunya.

Sehingga tidak heran, setelah sekian waktu sepak terjang yang dilakukan, propaganda yang dihembuskan. Banyak negara dan organisasi yang berseberangan berjatuhan satu persatu. Seperti beberapa negara di Timur Tengah yang hanya tinggal namanya karena hancur akibat perang saudara. Seperti Irak, Libya, Suriah, dan lainnya.

Semua negara tersebut berkecamuk dalam perang dan penghancuran, dan inti kepentingan Amerika di negara-negara tersebut, tak lain dan tak bukan adalah minyak, yang ujung-ujungnya tentu saja, duit. Pantaslah bila beberapa waktu lalu terendus kabar, bahwa hasil penjualan minyak dari negara-negara tersebut harus melalui rekening Amerika. 

Demikian juga dengan julukan teroris yang disematkan oleh Amerika dan sekutu-sekutunya. Mengakibatkan banyak organisasi tercerai berai serta hancur dengan sendirinya. Seperti Al Qaeda, ISIS, yang sering disudutkan sebagai teroris. 

Namun propaganda tersebut, kini dianggap tidak manjur lagi. Terbukti Rusia membantah mentah-mentah klaim Amerika yang menyebut ISIS sebagai dalang saat gedung operanya diserang dan menewaskan banyak orang.

Membandingkan tujuan jangka panjang Hamas dan Israel

Hamas bertujuan mencapai kemerdekaan tanahairnya agar terlepas dari penindasan dan perampasan hak dan tanah yang dilakukan oleh Israel. Memperlakukan dan menjaga tawanan Israel dengan semestinya.Bahkan tujuan peristiwa Banjir Al-Aqsha 7 Oktober dikabarkan sebagai puncak kemarahan dan kekecewaan terpendam pada negara Zionis akibat  perlakuan semena-mena selama sekian lama terhadap rakyat Palestina.  

Sementara Israel justru bertujuan menguasai wilayah Palestina, dengan merampas tanah dan hak-hak warga Palestina. Bahkan terakhir terjadi adalah merampas hak hidup, sebab telah melakukan genosida. Bertujuan memusnahkan dengan cara membantai hampir 35 ribu jiwa warga, menghalangi bantuan makanan, mencuri organ-organ tubuh dari jenazah warga Palestina yang dibantai serta dikubur massal. Benarkah ini tidak lebih biadab dari perlakuan teroris? 

Dengan mendalami dan memikirkan perbandingan tujuan jangka panjang antara Hamas dengan Israel. Jelas wajar saja bila mahasiswa di seluruh Amerika dan Columbia berani mengambil sikap berdasar moral dan hati nuraninya. 

Itu mereka, bagaimana dengan Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun