Memahami yang diinginkan remaja memang merupakan kunci dari semua permasalahan. Ketika guru bisa memahami pola didik secara psikologis dan pergaulan seperti apa yang mereka inginkan, maka proses pembelajaran dapat efektif dilakukan.Â
Demikian juga dengan orangtua. Harus mampu memahami pola pikir dan pola pergaulan seperti apa yang diinginan anak. Apabila memang tidak sesuai dengan pola yang diinginkan orangtua, maka dapat diarahkan secara perlahan, tanpa grusa-grusu, namun tetap berada dalam rambu-rambu norma dan aturan.Â
Mereka ingin woles
Remaja zaman sekarang berbeda dengan remaja zaman dahulu. Bila remaja zaman dahulu serba taat dan patuh tanpa syarat pada aturan. Maka generasi zaman now  cenderung suka menabrak aturan. Dan anehnya, meski mereka melanggar aturan, tak ada sedikit pun kekhawatiran di hati mereka, mereka tetap "woles-woles" saja.Â
Woles disini dimaksudkan adalah bahasa gaul dari remaja zaman sekarang, yakni kata yang dibalik, yaitu selow alias slow, maksudnya tenang-tenang saja, atau kalem-kalem saja.Â
Para remaja ingin tetap tenang,tidak panik dalam menghadapi hidupnya. Meski pun orangtua atau guru memandangnya sebagai suatu kesalahan dan kealpaan yang harus cepat diperbaiki. Tapi remaja zaman sekarang tak peduli.
Untuk itu orangtua atau guru harus dapat mengimbanginya. Merubah dan mengarahkan, namun dengan  bersabar serta tenang alias woles juga.
Arahkan tanpa mendikte
Remaja zaman sekarang mayoritas tidak suka didikte dan dikomandoi. Mereka ingin melakukan segala sesuatu dengan caranya sendiri.
Yang harus dilakukan oleh orangtua atau guru, biarkan saja, tapi tetap diawasi. Ibarat layang-layang, ortu atau guru harus pintar menarik ulur pilihan sikap remaja. Ketika mereka memilih jalan sendiri tapi benar, awasi dan biarkan saja, jangan turut campur. Namun ketika jalannya mulai melawan arah, maka itulah saat tepat mengarahkannya. Tetapi tetap dengan cara paling disukai remaja, yakni tetap mempercayainya.
Ketika orangtua atau pun guru mampu memahami perubahan zaman dan kepribadian yang bergolak pada remaja saat ini. Maka akan terbuka jalan mudah untuk menguasai hati dan pikiran mereka. Dengan cara demikian tidak akan sulit lagi dalam mendidik dan mengarahkan para remaja menuju jalan yang benar serta masa depan gemilang.