Ketika anak menangis meraung raung, berteriak, atau bahkan melempar barang barang. Ortu harus tetap tenang,Â
Mungkin memang tidak mudah, namun ortu dapat melakukannya dengan cara menghela nafas panjang perlahan, hembuskan. Tetapi jangan sampai hembusan nafas ini menarik perhatian anak.Â
Ketika anak melihat sebuah contoh ketenangan ortu, maka ia akan menirunya dengan diam tenang dan berhenti mengamuk.
Selalu ajarkan anak berdiskusi
Ketika menemui sebuah permasalahan, ajak anak berbicara, berdiskusi. Dengan demikian, alam pikirannya akan menuntun dan membimbingnya, bahwa segala macam permasalahan bisa dibicarakan baik-baik.
Ajarkan anak berempati
Ketika anak tantrum tak karuan, ortu belajar mendengarkan dan mengerti. Dengan empati yang diberikan, anak akan balik berempat, Sehingga  ketika ortu memintanya untuk berhenti mengamuk, ia akan melakukannya tanpa syarat.
Hal ini memang tidak mudah. Sebab ortu harus memberikan contoh secara lembut, perlahan, penuh ketulusan, dan kasih sayang. Anak-anak ibarta berlian , hati mereka bersih, sehingga mereka tahu apakah ortunya tulus atau tidak dalam menyayangi mereka.
Latih anak bertanggungjawab
Banyak ragam cara untuk mencegah tantrum pada anak, diantaranya adalah melatihnya untuk bertanggungjawab. Tanggungjawab meliputi banyak hal, misal mengajarinya merawat binatang piaraan, belajar makan di meja makan dengan rapi, belajar membereskan mainan, dan masih banyak lagi.
Semua hal yang mengajarkan sebuah tanggungjawab memang masih harus dalam pengawasan orangtua. Namun cara ini sangat efektif untuk mengajari mereka tentang sebuah tanggungjawab. Dengan cara demikian mereka akan memahami, bahwa ketika memiliki keinginan, tidak bisa serta merta memaksakan kehendaknya. Namun harus juga memiliki kewajiban untuk menghormati hak yang lain.