Tak beda jauh dengan perlakuan tentaranya yang selalu keji dan biadab, seperti saat membuldoser dan membongkar kuburan, mencuri mayat, lalu memutilasi demi mengambil organnya, serta beragam perlakuan keji lainnya. Ternyata warganya setali tiga uang, tak berbeda jauh.
Tujuan perang sesungguhnya: Genosida
Kian terlihat jelas tujuan perang sesungguhnya dari Israel. Bukan memburu Hamas, namun memusnahkan seluruh warga Palestina. Masih layakkah mereka disebut bagian dari manusia yang beradab, jika ternyata sangat biadab memusnahkan peradaban manusia tak berdaya dengan mengabaikan hak asasi manusia serta melanggar hukum perang internasional?
Korban nyawa dari Palestina telah melebihi 27 ribu. Dan Israel tampak tenang-tenang saja dalam melakukan pembantaian. Bahkan kabar terakhir menyebut, kambing pun menjadi sasaran penembak jitu IDF. Sehingga menimbulkan tanda tanya besar. Apakah kambing juga merupakan anggota Hamas dan membawa senjata untuk melawan? Kelakuan ganjil tentara IDF Â sebagai tanda kecerdasan tingkat tinggi atau malah sebaliknya?
Kini hal tak manusiawi pun dilakukan warga zionis dengan menghambat pasokan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Palestina. Mungkin mereka terhasut oleh propaganda dalam negeri yang dibuat oleh pemerintahannya bekerja sama dengan media massa dalam negerinya.
Entah propaganda seperti apa yang berhasil membuat mereka melakukan perbuatan tak manusiawi seperti itu. Mungkin propaganda yang lebih parah dari 72 Virgin, situs propaganda yang dibuat zionis di Telegram demi memojokkan Palestina dan Hamas. Sehingga tidak mengherankan bila kemudian ada sebagian pemduduk dunia yang tidak peduli sedikit pun terhadap penderitaan warga sipil Palestina.
Truk-truk bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina berhasil dihalangi oleh bukan hanya tentara Israel, namun juga warganya. Jelas menunjukkan nurani dan empati mereka yang telah putus. Sama persis seperti saat mereka membuat video memamerkan berlimpahnya stok makanan pada warga Gaza yang kelaparan. Jelas menunjukkan perilaku  negara yang tidak memiliki kepekaan kemanusiaan.
Saat ini bocah-bocah Palestina tengah kelaparan di tenda pengungsian. Kondiisi mereka sangat memprihatinkan. Demi menghilangkan rasa haus karena tak ada pasokan air, mereka meminum air hujan. Sebagian mereka mendirikan tenda di dekat lokasi-lokasi pemakaman, memetik bunga-bunga tumbuh di atas makam agar dapat memakannya demi mengganjal perut yang meronta kelaparan. Apakah bocah-bocah Israel juga mengalami hal yang serupa?
Makin terbaca tujuan perang Israel yang sesungguhnya, membiarkan pengungsi Palestina mati kelaparan secara perlahan. Pemusnahan terselubung dengan mengkambinghitamkan Hamas demi dapat menguasai wilayah yang ditinggalkannya.Â
Masih ngeyel mengatakan hal tersebut bukan genosida?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H