Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengungsi Kelaparan Tewas Ditembaki, 7 Tipu Muslihat Israel Memburu Hamas

27 Januari 2024   11:15 Diperbarui: 27 Januari 2024   11:15 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengungsi Palestina (pic: aljazeera.com)

Beragam kenyataan perilaku IDF bukan hanya memudarkan kepercayaan internasional namun juga memudarkan kepercayaan warga Israel terhadap pemerintahannya sendiri hingga menimbulkan demonstrasi besar-besaran

Telah lebih seratus hari Israel membantai Palestina tetapi tak ada tanda-tanda kemenangan. Nemun bukan negara zionis kalau tidak tetap "ngeyel" membombardir, dengan alasan memburu Hamas sekaligus membela diri akibat serangan Banjir Al Aqsa di 7 Oktober lalu.

Tingkah ganjil Israel ini yang kian menimbulkan tanda tanya dunia. Memburu Hamas dan membela diri, tapi mengapa justru yang tewas adalah ribuan warga sipil tak bersenjata. Bahkan termasuk wanita, anak-anak, orang lanjut usia, dan bayi-bayi prematur, yang sudah jelas wajib dilindungi dalam hukum perang internasional.

Dendam kesumat dan pemusnahan massal alibi memburu Hamas

Dari tindakan brutal yang dilakukan Israel, jelas tidak mengindikasikan memburu Hamas atau pun membela diri sebagai tujuan utama. Namun sudah mengarah pada dendam kesumat dan pemusnahan massal sampai ke akar-akarnya yang identik dengan genosida.

Hal tersebut kian terbukti dengan serangan yang dilakukan IDF terhadap kamp-kamp pengungsi serta rumah sakit. Apa tujuan menyerang kamp pengungsian yang berisi warga sipil tak bersenjata kalau tidak bertujuan memusnahkan. Demikian juga dengan penyerangan ratusan rumah sakit, yang tentu saja hanya berisi paramedis dan warga sipil terluka tak berdaya. Apalagi kalau bukan mendatangkan kematian.

Bahkan tindakan paling tidak berperikemanusiaan dan melanggar hukum perang internasional lainnya, adalah saat tentara Israel hanya memberi waktu lima menit bagi pengungsi yang kelaparan untuk mengambil makanan bantuan. Setelah waktu yang ditentukan habis, mereka langsung diberondong tembakan  yang mengakibatkan tewasnya beberapa pengungsi. Sungguh di luar nalar manusia beradab.

Kematian berarti pemusnahan, dan pemusnahan dilakukan secara massal. Jelas beraroma genosida, sebab telah menelan korban jiwa lebih dari 26 ribu warga Palestina. Dimana hal ini belum pernah terjadi dalam peperangan di negara manapun

Apalagi pernyataan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang menyebut ingin menghapus Palestina dari peta serta mengeksodus warganya. Semakin jelas menunjukkan tujuan utama negara zionis ini bukan untuk memburu Hamas dan membela diri, namun merebut dan mengubah Palestina menjadi wilayah Israel dengan memanfaatkan momen 7 Oktober.

7 tipu muslihat Israel

Sementara tentara IDF sibuk membantai warga Palestina, ternyata keadaan di dalam negara Israel juga dilanda perseteruan. Bukan hanya dalam pemerintahannya, namun juga pada rakyatnya. Terutama yang keluarganya disandera oleh Hamas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun