Jika hanya melihat peristiwa 7 oktober, jelas marah dan jengkel. Memang Hamas betul-betul meneror, ditambah banyaknya warga yang tewas karena serangan dari udara, hati kian jengkel dan mendidih. Tapi beberapa waktu kemudian bukti cctv menyeruak, bahwa di saat serangan 7 Oktober, tentara Israel ikut-ikutan menyerang warganya sendiri dari atas helikpter apachenya. Nah lho kok gitu? Namun IDF membela diri dengan menyebut salah identifikasi. Timbul pernyataan, masa iya tentara yang terkenal paling hebat sedunia bisa bertindak sebodoh itu?
Ceritanya masih panas dengan kelakuan Hamas menyerang di tanggal itu, dan sejenak mencoba bisa menerima kalau tentara Israel yang kabarnya hebat trnyata telah bertindak ceroboh karena salah identifikasi. Tapi kemudian berpikir, benarkah Hamas melakukan teror? Siapa sih Hamas itu?
Fakta penindasan Palestina
Selidik punya selidik, ternyata sekian waktu kita diplokoto Israel. Berpikir runtut ke belakang sebelum peristiwa 7 Oktober terjadi, Hamas bukan bertindak untuk kepentingan pribadinya, namun mereka memperjuangkan kemerdekaan negaranya yang telah babak belur diperbudak oleh negara zionis.Â
Dengan melihat runtut ke belakang, ternyata banyak fakta penindasan dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina oleh perlakuan Israel. Mereka lebih berhak sakit hati dan terluka bila dibanding peristiwa "Banjir Al-Aqsa" di 7 Oktober.
Ibarat ditampar tiap hari hingga menjadi bisul. Maka semakin hari, bisul itu kian membesar hingga akhirnya pecah. Demikian juga dengan oenderitaan yang dialami warga Palestina, karena tiap hari dialami, maka dunia merasa bukan hal aneh lagi, dan menganggapnya pemandangan yang biasa-biasa saja.Â
Hamas yang menjadi bagian dari penderitaan itu, sebab anggota Hamas dahulunya adalah kumpulan anak-anak Palestina yang orangtuanya digusur paksa, dirampas dari rumah dan tanah miliknya, kemudian dibunuh dengan semena-mena. Hingga kemudian anak-anak itu dewasa, lalu kembali menagih apa yang selama sekian waktu dirampas dari keluarga mereka. Tapi kenekatan mereka dalam memprotes dan melawan dianggap mengganggu sang penguasa, akibatnya disematkan julukan teroris.
Siapa yang menyematkan sebutan itu? Tak lain dan tak bukan adalah sekutu-sekutu sang penguasa yang telah merampas hak-hak dan kebebasan rakyat Palestina. Sebagai adalah kumpulan negara kuat, menguasai dunia dengan ekonominya, persenjataannya, ilmu pengetahuannya, bahkan propaganda beritanya, penderitaan Palestina jadi seperti tak ada apa-apanya.
Namun karena seperti lagu KD... aku tak bodoh seperti kekasihmu yang dulu... maka kini, dunia ternyata sudah tak sebodoh yang dulu. Semua tak berlaku abadi, sebab kecongkakan dan kesombongan Israel berhasil dimentahkan oleh negara-negara yang berseberangan dengan mereka, seperti China, Rusia, dan Iran.
Sekarang dunia kian mengerti, dibalik serangan Hamas pada 7 Oktober, ternyata ada latar belakang peristiwa masa lalu yang selama ini dipendam, hingga meletus di tanggal tersebut.
Tak bisa dipungkiri bila dunia tetap terbagi dalam Blok barat dan Blok timur. Mesk hanya blok barat yang masih merajai, namun blok timur secara samar-samar tetap berebut pengaruh dan menjajakan ideologinya.Â