Kita sering mendengar banyaknya menantu yang kerap lebih memikirkan kepentingan keluarganya sendiri dibanding keluarga pasanganya. Tanpa disadari ketimpangan ini akan melukai hati pasangan, sehingga dapat memicu pertengkaran. oleh karena itu diperlukan kedewasaan berpikir dan sikap bijak bagi sebuah pasangan, sehingga dapat adil dan bijak dalam bertindak.
Ketika telah memahami beragam keinginan calon mertua dalam mencari kriteria calon menantunya, ternyata tak ada yang muluk-muluk. Semua bermuara dari cinta kasih orangtua yang tulus terhadap anaknya, tak ada niat buruk, namun sering kali miscommuncation yang terjadi antara mertua dan menantu, atau pun kurang intensnya komunikasi, membuat pembicaraan mandeg, serta menimbulkan kesalahpahaman.
Kini saatnya berupaya menjadi menantu yang diidamkan oleh calon mertua. Tanpa harus negative thinking. Sebab sebagai menantu, ternyata berperan sebagai anak juga. Kebahagiaan mertua adalah kebahagiaan anak yang menjadi pasangan anda. Dan tentu saja, kebahagiaan anda juga sebagai menantunya.
Selamat menjadi menantu idaman!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H