Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

3 Tipe Orangtua dalam Mendidik Anak, Mana yang Anda Pilih?

4 Januari 2024   13:31 Diperbarui: 4 Januari 2024   13:47 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua dan anak (pic: istockphoto.com)

Anda ingin memilih tipe ortu tertentu namun bila tidak menyesuaikan dengan tipe kepribadian anak tentu saja akan jauh panggang dari api bukan keharmonisan keluarga yang diperoleh malah justru perang mulut dan beda pendapat setiap hari

Di zaman serba streaming seperti sekarang ini, bukan hal mudah menjadi tipe orangtua yang diidolakan anak. Sebab pengaruh tontonan di media massa telah banyak menurunkan performa kesucian dan kewibawaan sosok orangtua.

Maraknya film-film yang menonjolkan freesex, serta fenomena sebuah hubungan yang tak pantas ditonton publik sangat mudah dijumpai. Tentu saja sedikit banyak akan mempengaruhi pandangan anak terhadap orangtuanya, karena dalam alam pemikirannya, sosok orang dewasa dalam tayangan yang mereka tonton tak beda jauh dengan sosok ortu.

Lalu bagaimana seharusnya ortu meletakkan posisinya? Banyak ortu bingung menempatkan posisi mereka. Di satu sisi mereka ingin menjadi sosok yang baik dan dekat pada anak, namun di sisi lain mereka takut anak menjadi kurang ajar. Bahkan ketika ortu menjadi sosok galak dan temperamen, mereka kembali dilema sebab anak justru akan menjauhkan diri dari orangtuanya.

Berikut tipe-tipe ortu yang biasanya diadaptasi oleh para orangtua dalam mendidik anak-anaknya:

Otoriter

Adalah sebuah sikap mendidik yang tanpa kompromi pada anak. Sehingga anak tak memiliki pilihan apa pun, tak bisa menentukan sikap, sebab segala jawaban kehidupan telah ditentukan oleh orangtuanya.

Biasanya ortu memilih sikap seperti ini karena tak ingin anak menjadi liar dan susah diatur. Harapan mereka dengan sikap seperti ini, anak mudah diatur, menurut, sehingga dapat dengan mudah diarahkan menuju jalan yang benar, sesuai cita cita dan keinginan ortu.

Tak semua anak menyukai tipe ortu seperti ini. Sebagian besar anak justru melihat tipe ortu sebagai sosok pemaksa, jutek, nyebelin. Akibatnya tipe ortu otoriter sering melahirkan anak-anak dengan tipe pemberontak.

Namun disisi lain, bila si anak memang penurut, tipe prajurit, dan tak ada keinginan memberontak, maka ia akan tetap menjadi anak patuh serta manis. Hanya saja, di suatu hari kelak ia dewasa, ia akan melakukan hal serupa kepada anak-anak keturunannya. Menerapkan sikap otoriter dan pemaksa sebagaimana ia adaptasi dari ortunya.

Bebas

Ortu tipe ini sangat membuka peluang kebebasan kepada anak, sebebas bebasnya, sekehendak kemauan anak, tidak ada larangan apa pun. 

Bagi ortu tipe ini, seorang anak adalah kertas putih yang bebas memilih cara apa pun dalam kehidupannya.

Sisi positif dari tipe ortu ini, anak akan memiliki kebebasan berpikir yang seluas-luasnya. Ia bebas mengekspresikan kemauan dan keinginannya sebebas apa pun, sehingga ia sangat "semau gue" dalam hidupnya.

Sisi negatifnya adalah, ketika rasa jenuh muncul dalam kebebasannya. Atau bahkan kebebasan yang kurang dibatasi justru dapat menjerumuskan si anak ke hal negatif lainnya.

Demokratis

Tipe ortu ini sangat menghormati pendapat anak. Hampir mirip dengan tipe ortu bebas, namun tipe ortu ini masih memiliki tali pengendali. 

Mereka setuju anak bebas namun kebebasan tetap harus ditarik ulur seperti layang-layang. Ortu membebaskan anak, tapi dengan tetap menjaga, mengawasi, mengarahkan, dan menasehati dari hati ke hati.

Banding terbalik dengan tipe ortu otoriter yang serba tidak boleh, serba kata tidak. Maka tipe ortu demokratis menghargai pemikiran dan pilihan anak. Sehingga sisi positifnya adalah anak memiliki pemikiran terbuka, bebas berpendapat sesuai alam pikirannya.

Meskipun anak memiliki kebebasan berpikir dan berpendapat yang luas, namun tipe ortu ini tetap mengharuskan anak mengenal dan menaati norma-norma. Sehingga di satu sisi ia memiliki pandangan serta pendapat sendiri. Namun di sisi lain, ia juga menghargai pendapat orang lain.

Lalu mana tipe ortu yang menjadi pilihan anda? Semua pilihan ada di tangan anda, mana yang paling sesuai dengan kepribadian anda, dan jangan lupa disesuaikan dengan kepribadian anak nada.

Sebab bukan tidak mungkin ketika anda ingin memilih tipe ortu tertentu, namun bila tidak menyesuaikan dengan tipe kepribadian anak, tentu saja akan jauh panggang dari api, anda malah bisa perang dengan anak. Bukan keharmonisan keluarga yang diperoleh, malah justru perang mulut dan beda pendapat setiap hari.

Setiap tipe ortu yang anda pilih memang akan memiliki konsekuensi dan akibatnya sendiri, yang imbasnya akan kembali pada kehidupan keluarga anda. Jadi tetaplah bijak memilih demi keharmonisan dan kebahagiaan kehidupan keluarga anda.

Selamat menjadi ortu favorit bagi anak anda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun