Sikap frustasi dan setengah-setengah dalam menjalani tugas perang memang terlihat jelas dari tentara IDF. Bagaimana mereka sering menyerang gedung-gedung kosong, menembaki rekannya sendiri (friendly fire) dan berbagai kondisi sakit jiwa parah setelah pulang dari Gaza.Â
Seakan tumbal, mereka tetap dipaksakan berperang oleh Perdana Menterinya, Benyamin Netanyahu. Sehingga bisa dimaklumi bila kelakuan mereka di medan tempur seakan tidak menunjukkan mental prajurit sejati. Seperti membuat rekaman video yang berisi pelecehan terhadap kematian dan kelaparan warga Palestina. Sungguh bukan sikap seorang kesatria sejati!
Sikap putus asa yang ditunjukkan tentara IDF jelas terlihat dari sasaran-sasaran serangan mereka, yang terkadang harus digarisbawahi sebagai "tidak karu-karuan." Akibatnya bisa dibayangkan lebih parah dari peristiwa Holocaust yang dialami nenek moyangnya, kocar kacir mencari tumpangan hidup ke negara lain.
Jika korban tewas peristiwa Holocaust terhadap warga Yahudi di masa silam, sebagaimana dikutip dari Wikipedia Indonesia, diperkirakan 17 juta jiwa. Maka yang terjadi terhadap warga Palestina saat ini mengingatkan  peristiwa tersebut, yakni telah hampir 21 ribu jiwa tewas.
Mereka tewas bukan karena perang one by one melawan Israel. Namun karena diserang dan dibombardir dengan pesawat tempur. Jelas melanggar  hukum perang international karena menyerang warga sipil, rumah sakt, tempat ibadah, dan tempat pengungsian. Tapi toh dengan sikap pongah, Israel tetap melakukan hal tersebut.
Bahkan kabar terakhir yang menyayat hati, adalah ditemukannya jenazah -jenazah warga Palestina dalam kondisi mengenaskan, sebab organ organ dalamnya sudah tak ada lagi, yang kabarnya dijual oleh tentara Israel.
Dan ternyata peristiwa seperti itu bukan hal baru lagi. Sebab telah sejak lama, Israel melakukan hal-hal serupa terhadap pekerja atau pun warga Palestina yang tewas karena pertempuran. Bukan rahasia lagi bila laboratorium medis  negara zionis ini memiliki sample pasokan kulit dan organ manusia terbanyak di dunia. Dan kabar terakhir menyebut, organ dalam  hilang biasanya ginjal dijual ke perdagangan  pasar gelap internasional, yang bila dirupiahkan seharga 2,2 miliar!
Sedemikian buruknya perlakuan Israel terhadap warga Plalestina, namun baru terendus dunia baru baru ini saja.Â
Nah jika anda sebagai pemilik rumah yang terusir akibat orang yang menumpang. Untuk kemudian organ dalam anggota keluarga anda diambil demi keserakahan materi, atau demi alasan penelitian kesehatan tanpa seizin anda. Apakah anda rela?
Setelah puluhan ribu warga sipil Palestina tewas dibombardir Israel. Bukan hanya wanita, anak anak, orang lanjut usia, bahkan bayi prematur pun mati perlahan tak berdaya. Lalu kemudian kuburan pun dibuldoser, hingga akhirnya terungkap pencurian organ dalam dari jenazah terbaru. Masih manusiakah yang melakukan itu?
Wait and see. Jangan-jangan IDF hanya tentara boneka yang dipaksakan bergerak demi pemimpin yang terlampau tinggi harga dirinya, ambisiius dan kehilangan hati nurani?