Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Israel vs Hamas, Terorisnya Siapa?

5 Desember 2023   11:43 Diperbarui: 5 Desember 2023   11:44 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun dunia tak sebodoh seperti dahulu kala. Media massa pun kini tak hanya dimiliki negara barat saja, sehingga dunia kian dapat melihat kebenaran yang ada. Tersedianya beragam  media sosial dan tayangan streaming, membuka mata dunia tentang kebenaran yang sesungguhnya. Tak ada yang direkayasa, tak ada yang ditutup-tutupi, dan propaganda tak ditelan begitu saja.

Seperti propaganda yang dilakukan Israel terhadap Hamas yang dikabarkan melakukan  pelecehan seksual terhadap sandera wanita, bahkan mutilasi terhadap bayi-bayi Israel dan sandera anak berkewarganegaraan Amerika yang ternyata tak terbukti. Bahkan, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, juga hampir termakan berita bohong anak semang kesayangannya. Tapi kemudian malu sendiri, sebab sandera anak Amerika ternyata masih hidup sebab turut dilepas Hamas bersama sandera Israel lainnya saat gencatan senjata beberapa waktu lalu.

Beberapa waktu lalu Hamas melepas sanderanya setelah pertukaran tahanan. Banyak hal positif yang tercatat dari pertukaran ini. Meskipun Israel mencemooh sebagai pencitraan. Jika memang terbukti Hamas melakukan pencitraaan, sebetulnya bisa dimaklumi, sebab Israel yang memberi contoh terlebih dahulu, dengan propaganda palsunya. Meskipun kini seluruh dunia tak mempan lagi dengan aksi tipu-tipu tersebut.

Jika benar tuduhan selama sekian waktu bahwa Hamas teroris, mestinya berdarah dingin dung? Tapi kenyataan di lapangan, kenapa hanya kejam terhadap musuh, sementara terhadap sandera, baik warga sipil Israel, wanita, anak anak, bahkan anjing, Hamas sangat manusiawi. 

Keadaan sandera Hamas bila dibandingkan dengan tahanan wanita dan anak anak Palestina yang dilepas Israel sungguh banding terbalik. Selain tak boleh berbicara dengan wartawan, ada beragam intimidasi yang dilakukan Israel, seakan takut borok kekerasannya diketahui dunia. Bahkan ancaman untuk memenjarakan kembali bila tahanan Palestina yang dilepas berbicara kepada wartawan. Jelas menunjukkan siapa teroris yang sesungguhnya.

Hamas menukar sandera Israel dengan tahanan yang notabene kaum lemah yakni anak-anak dan wanita Palestina di penjara Israel. Negara zionis ini memenjarakan dan mengintimidasi wanita dan anak-anak. Mereka ditangkap saat masih bocah, dan dilepas kembali setelah remaja. Bisa dibayangkan betapa mengerikannya perlakuan Israel terhadap kaum tak berdaya.

Hal menarik dan patut menjadi sorotan dari sandera yang dilepas Hamas, adalah terdapat seorang gadis bersama anjingnya dalam kondisi baik-baik saja. Jika terhadap anjing saja, Hamas memperlakukan dengan baik, tidak dianiaya, apa tah lagi tehadap sandera yang manusia.

Mari bandingkan dengan perlakuan Israel. Jika terhadap wanita, anak-anak, orang lanjut usia, bakan bayi-bayi, Israel tanpa hati nurani tega mencabut nyawa mereka, apalagi hanya kepada seekor anjing.

Hal ini bukan sebuah propaganda, atau sentimen pribadi. Namun berdasar kenyataan yang terjadi. Silahkan hitung berapa jumlah wanita dan anak anak, juga warga lanjut usia yang mati di tangan Israel.

Tanpa rasa manusiawi dan hati nurani sedikit pun, genosida terjadi bukan hanya di Jalur Gaza, namun juga di Tepi Barat. Korban tewas telah melebihi lima belas ribu, bukan hanya pria dewasa, wanita, anak-anak, penduduk lanjut usia, bahkan bayi-bayi prematur pun dipaksa setor nyawa demi harga diri bangsa zionis. Belum lagi yang dipaksa meregang nyawa di bawah reruntuhan bangunan karena tidak adanya alat berat yang memadai untuk menyelamatkan mereka.

Bahkan ditengah suasana gencatan senjata beberapa waktu lalu, justru Israellah yang pertama melanggarnya, hingga menewaskan empat bocah Palestina. Mungkin karena alasan bukan di Jalur Gaza namun di Tepi Barat sehingga Israel melakukannya, namun apakah negara ini pikun karena ia berurusan dengan warga yang sama, yakni Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun