Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Israel vs Hamas, Terorisnya Siapa?

5 Desember 2023   11:43 Diperbarui: 5 Desember 2023   11:44 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayi-bayi prematur yang tewas mengenaskan di rumah sakit Al Nasser Palestina (pic: The Washington Post)

Bayi-bayi prematur  sekarat perlahan di rumah sakit Al Nasser saat tenaga medis dipaksa segera angkat kaki untuk evakuasi tanpa dibolehkan membawa makhluk-makhluk lemah yang tak bisa berperang bahkan untuk bernafas pun harus memakai inkubator, Apa salah bayi-bayi itu?

Terkadang saya sempat bingung, terjebak pada tanda tanya. Sebetulnya siapa sih teroris yang sebenarnya? Hamas atau Israel? Kalau Hamas teroris, berarti Israel pahlawannya. Tapi kenapa pahlawan memaksa tenaga medis meninggalkan bayi -bayi prematur Palestina tak berdaya di rumah sakit Al Nasser, hingga secara perlahan meregang nyawa? Sebiadab itukah yang dijuluki sosok pahlawan?

Kemudian saya teringat kembali pada sejarah bangsa kita saat dijajah Belanda. Kala itu, Pangeran Diponegoro, Pangeran Antasari, dan banyak lagi yang saat ini kita sebut sebagai pahlawan, namun saat itu disebut teroris oleh penjajah, karena berani melawan demi mewujudkan kemerdekaan tanah airnya.

Strategi yang dipakai penjajah kolonial kala itu, dan bahkan sampai saat ini tetap sama, pecah belah dan jajahlah (devide et impera). Mereka berupaya menguasai seluruh dunia dengan strategi dan cara apa pun demi tetap sebagai bangsa penguasa, supremasi kulit putih, bahkan dengan cara propaganda sekali pun.

Apa beda Palestina dengan Ukraina?

Propaganda sebagai sebuah pemikiran berdasar kehendak dan ambisi. Istilah kasarnya adalah hoaks yang dibungkus secara rapi, fitnah yang dipoles dengan kemuliaan, pencitraan dengan mencuri hati dan perasaan khalayak ramai. Namun di balik semua itu, propaganda tak pernah lepas dari strategi devide et impera semata.

Saat Rusia menyerang Ukraina, dunia gegap gempita membela Ukraina. Pilihan sikap ini tak jauh-jauh dari propaganda, yang tentu saja dibuat oleh ahlinya, yakni negara negara barat, notabene bangsa kulit putih. Mereka terlebih dahulu berhasil menguasai belahan dunia dibanding bangsa kulit berwarna. Sehingga kecerdasan dan kecerdikan mereka tak ada bandingnya. 

Banding terbalik dengan penderitaan Palestina, yang sekian lama dijajah dan dikuasai Israel. Anak anak dan wanita Palestina dianiaya, dipenjara. Penduduknya diusir secara paksa dari rumahnya demi perintah pengadilan karena dianggap ilegal, padahal pengadilannya adalah milik Israel sendiri. 

Namun sikap dunia tak segegap gempita seperti saat membela Ukraina. Padahal penderitaan Palestina lebih lama, pahit, dan berdarah-darah, dibanding bekas negara bagian Rusia tersebut. Mengapa demikian? Silahkan dipikirkan sendiri.

Nasib sandera anjing Israel di tangan Hamas

Setelah peristiwa 7 Oktober, telah lebih dari 15.200 nyawa warga Palestina direnggut paksa oleh Israel. Negara zionis ini dengan pongah dan bangganya membombardir, menghancurkan, serta membunuh ribuan nyawa warga sipil akibat dendam penyerangan Hamas. Padahal setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata pelakunya bukan murni Hamas, namun justru tentara IDF sendiri yang kalut, hingga menembaki warga sendiri dari helikopter apachenya. Bahkan saya sempat berpikir, jangan-jangan hal tersebut sengaja dilakukan Israel demi sebuah propaganda menyudutkan Hamas. Agar dunia kian mempercayai bahwa organisasi ini memang benar benar biadab dan teroris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun