Kekalahan telak pertama adalah ketika berhadapan dengan bacapres Ganjar, sebab sebagian daerah basis NU telah dikuasainya. Apalagi bila merunut hasil survei beberapa waktu silam, perolehan suara partai Cak Imin selalu kalah telak dengan partai bergambar banteng tersebut.
Demikian juga bila berhadapan dengan Prabowo. Selama sekian waktu, partai Gerindra yang dipimpinnya selalu berhasil mengantongi suara mengungguli partai Cak Imin. Selain itu, sepertinya mantan Danjen Kopasus ini bakalan mendulang banyak suara dari simpatisan 212, yang kini merasa tak sejalan dengan bacawapres Anies.Â
Bila prediksi di atas benar-benar terjaid, maka dikhawatirkan akan timbul rasa penyesalan pada koalisi perubahan karena salah pilih. Namun biar bagaimanapun, semua pilihan terletak di tangan koalisi ini. Tetapi amat sangat disayangkan bila perjuangan koalisi perubahan untuk melakukan perubahan ternyata tak terwujud akibat kalah suara.
Apalagi selama sekian waktu, koalisi perubahan telah mengalami beragam intrik politik dalam memperjuangkan Anies Baswedan untuk maju sebagai bacapres. Meski bacawapresnya dianggap kurang penting, tapi toh ternyata tetap akan ngaruh juga. Terbukti beberapa waktu berselang, pilpres belum dimulai,namun masyarakat sudah mulai menunjukkan rasa kecewa terhadap bacawapres pilihan koalisi perubahan. Lalu bagaimana nanti saat hari H pemungutan suara?
Semoga Koalisi Perubahan tak salah pilih lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H