Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tata Laksana Hewan Piaraan, Para Bucing Wajib Tahu

29 Juli 2023   11:59 Diperbarui: 29 Juli 2023   12:43 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
My Baby Embot dan Bonbon (pic: istimewa)

Memelihara hewan piaraan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan makan dan minum namun juga beragam kebutuhan lainnya sebab kebahagiaan hewan piaraan merupakan kebahagiaan pemiliknya juga

Bucing apaan tuh? Sekarang sedang musim istilah bucing yang merupakan kepanjangan dari budak kucing bagi penggemar kucing. Istilah bucing merujuk dari istilah anak muda zaman sekarang yang biasanya mabuk cinta dan disebut bucin (budak cinta)

Hingga kemudian istilah bucing berkembang menjadi bunjing (budak anjing) bagi penggemar aniing, bular (budak ular) dan lain sebagainya, merujuk pada hewan yang digemari.

Berbicara tentang hewan piaraan, biasanya banyak orang tidak pernah berpikir tentang untung rugi bila telah menyayangi hewan tertentu. Mungkin sikap ini bagi sebagian orang dianggap sebagai pemborosan, tapi itulah kenyataan di lapangan. Ketika telah menyayangi, maka tidak akan peduli berapa pun kocek yang akan tersedot untuk hewan piaraan.

Saya Bucing

Seperti saya yang bucing. Ada beberapa alasan yang membuat saya sangat menyayangi kucing, bahkan boleh disebut penggila kucing.

Saat saya kecil, orangtua saya sangat sibuk menjalankan bisnis. Sering ditinggal keluar kota atau pun keluar negeri bukan hal yang baru lagi. Akibatnya hari -hari hanya ditemani pembantu di rumah sudah menjadi rutinitas sehari-hari.

Mungkin bukan cerita besar bila pembantu yang menemani penyayang terhadap anak-anak serta menjaga anak majikan tanpa pamrih. Namun pembantu saya bukanlah tipe yang seperti itu, ia hanya akan bersikap manis bila ada orangtua saya di rumah, tetapi ketika mereka pergi untuk bisnis selama beberapa pekan, maka sikap pembantu saat ortu tak di rumah akan berubah seratus delapan puluh derajat.

Memang bukan siksaan fisik yang saya dapatkan, namun kekerasan verbal. Diantaranya adalah saat pemberian makan, saya hanya disediakan nasi putih dengan kelapa parut. Sementara beragam persediaan lauk di kulkas hanya dimakan sendiri oleh sang pembantu. Setiap hari ia memasak beragam lauk lezat, tapi hanya untuk dimakannya sendiri, atau kadang bersama kekasihnya yang notabene tukang kebun di rumah saya juga.

Nasi putih bertabur kelapa parut menjadi makanan kebangsaan yang setiap hari diantarkan ke kamar. Saya hanya diperbolehkan makan di kamar, tidak boleh menyentuh dapur. Meski masih ingusan, saya bisa menangkap alasannya, Sebab di dapur terdapat beragam lauk lezat yang hanya dikhususkan pembantu itu untuk memakannya.

Secara diam-diam, saya pernah beberapa kali menyelinap masuk dapur. Saya menjumpai meja makan penuh ayam panggang, daging goreng, sosis bakar, dan beragam masakan, yang tentu lebih menggoda selera ketimbang nasi dan kelapa parut yang disodorkan kepada saya setiap harinya.

Saat ketahuan masuk dapur, saya kembali diseret masuk kamar. Tiga hari semenjak orangtua saya melakukan perjalanan bisnis, setiap hari nasi bertabur kelapa parut menghias hari-hari.

Tepat di hari ke empat. Tak dinyana dan tak diduga, kucing saya si Pussy tiba-tiba datang ke dalam kamar dengan menggigit sesuatu di mulutnya. Dengan perlahan ia lepaskan, mengejutkan! Ia membawakan saya sepotong besar daging goreng. 

Terdengar pembantu saya yang sontoloyo berteriak-teriak mencari Pussy. Tapi tak dapat menemukannya, sebab kucing itu telah saya sembunyikan di bawah tempat tidur, demikian juga daging goreng telah saya amankan. Benar dugaan saya, ternyata Bi Inem, demikian nama oembantu saya,  ribut mencari Pussy yang telah mencuri daging gorengnya.

Setelah Bi Inem pergi, saya bergegas memakan daging goreng yang dibawakan Pussy. Sekarang saya  baru sadar, terkesan jorok karena bekas gigitan kucing. Namun rasa lapar di kala itu membuat kelezatan tersendiri.... hahaha.

Sejak saat itu, saya menjadi sangat menyayangi semua kucing, lebih-lebih si Pussy. Kucing sebagai makhluk yang dianggap lebih rendah dari manusia, ternyata justru lebih penolong dan berbudi.

Tatalaksana Hewan Piaraan

Berikut tatalaksana hewan piaraan, hal apa saja yang harus dilakukan untuk hewan piaraan. Alasan yang membuat orang rela mengeluarkan kocek tidak sedikit untuk biaya hewan peliharaan:

Keindahan

Memelihara hewan peliharaan bukan hanya sekedar memberinya makan dan minum, sebab terdapat faktor estetik lainya yang diinginkan. Untuk apa hewan hanya diperhatikan makan minum bila penampilannya tak menarik?

Ibarat boneka yang siap dibawa kesana kemari, dipamerkan atau pun diajak bepergian, atau setidaknya memberi pemandangan indah dalam rumah sebagai pajangan. Maka faktor keindahan hewan peliharaan sangat diperlukan.

Sehingga tidak heran bila saat ini salon hewan piaraan tumbuh menjamur bak cendawan di musim hujan. Permintaan penampilan indah melalui grooming tak beda jauh dengan manusia yang selalu pedicure menicure ke salon kesayangannya.

Ketika hewan piaraan terlihat lucu, bersih, harum, siapa coba yang tidak gemas? Sehingga tidak mengherankan bila saat ini banyak orang tak peduli berapa pun kocek yang dikeluarkan, asalkan hewan piaraannya telihat unyu-unyu mempesona. 

Kesehatan

Setiap orang yang memelihara hewan piaraan pasti ingin hewannya tetap sehat. Sebab akan sedih bila harus kehilangan hewan kesayangan, entah karena sakit atau keracunan. Sehngga banyak orang rela merogoh kocek dalam-dalam demi kesehatan dan usia hewan piaraan yang lebih panjang.

Terutama berkaitan dengan alat reproduksi. Biasanya hewan yang telah menjalani kebiri atau steril, pemilik harus ekstra hati-hati dalam memberikan makanan, sebab bila tidak, maka hewan piaraan bisa mengalami kesulitan saat buang air kecil. Bahkan yang lebih parah bisa terjadi pendarahan.

Hal tersebut pernah terjadi pada hewan jantan piaraan saya, si Entong. Ia mengalami kencing berdarah, saya sangat terkejut. Mungkin hal tersebut adalah kesalahan yang saya lakukan karena memberinya makan asal-asalan dengan meal limapuluhribuan. 

Setelah kehilangan Entong saya kian berhati-hati dalam memberi nutrisi untuk kucing-kucing yang masih ada. Saya mencari meal dengan kandungan zat besi rendah. Mengeluarkan duit jutaan rupiah perbulan demi keselamatan dan kesehatan hewan kesayangan, siapa pun akan melakukannya.

Hiburan

Memiliki hewan piaraan merupakan sarana rekreasi dan hiburan tersendiri. Setelah terpenuhi sarana kesehatan.dan keindahannya. Maka langkah berikutnya yang biasa ditempuh adalah menjadikannya sebagai sarana hiburan murah meriah namun membahagiakan.

Tak heran bila para pemilik hewan piaraan rela membelikan beragam asesoris untuk hewan kesayangannya. Mulai kalung, baju, tas, keranjang, kandang, dan beragam mainan lainnya. Tentu saja hewan piaraan terlihat kian menarik, lucu dan membuat pemiliknya tersenyum bahagia. 

Prestise

Memelihara hewan piaraan pastinya mengeluarkan dana berlebih. Sebab harus memberi makan, minum, dan beragam keperluan hewan lainnya. 

Ketika hidup pas-pasan, mungkinkah dapat memiliki hewan peliharaan? Ya bisa saja. Namun karena keterbatasan biaya, maka mungkin hanya sekedar memberi makan minum, tanpa pemenuhan kebutuhan yang lain, seperti kesehatan dan keindahan.

Sehingga bagi mereka yang memelihara hewan piaraan, kemudian tercukupi segala kebutuhannya,  menunjukkan secara tersirat bila pemiliknya memiliki uang lebih.

Memelihara hewan piaraan memang tidak sulit, tetapi bila mengaitkannya dengan prestise, maka memeliharanya bukan hanya sekedar memberinya makan minum, namun harus tetap memperhatikan kondisi kesehatan dan keindahannya. Sehingga tidak hanya memberi sisi manfaat terhadap si pemilik, namun juga hewannya.

Bagaimana para bucing, bunjing, bular dan bos hewan lainnya? Kini anda memahami bahwa memelihara hewan piaraan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan makan dan minumnya, namun juga beragam keutuhan lainnya. Kebahagiaan hewan piaraan, kebahagiaan kita juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun