Saat ketahuan masuk dapur, saya kembali diseret masuk kamar. Tiga hari semenjak orangtua saya melakukan perjalanan bisnis, setiap hari nasi bertabur kelapa parut menghias hari-hari.
Tepat di hari ke empat. Tak dinyana dan tak diduga, kucing saya si Pussy tiba-tiba datang ke dalam kamar dengan menggigit sesuatu di mulutnya. Dengan perlahan ia lepaskan, mengejutkan! Ia membawakan saya sepotong besar daging goreng.Â
Terdengar pembantu saya yang sontoloyo berteriak-teriak mencari Pussy. Tapi tak dapat menemukannya, sebab kucing itu telah saya sembunyikan di bawah tempat tidur, demikian juga daging goreng telah saya amankan. Benar dugaan saya, ternyata Bi Inem, demikian nama oembantu saya, Â ribut mencari Pussy yang telah mencuri daging gorengnya.
Setelah Bi Inem pergi, saya bergegas memakan daging goreng yang dibawakan Pussy. Sekarang saya  baru sadar, terkesan jorok karena bekas gigitan kucing. Namun rasa lapar di kala itu membuat kelezatan tersendiri.... hahaha.
Sejak saat itu, saya menjadi sangat menyayangi semua kucing, lebih-lebih si Pussy. Kucing sebagai makhluk yang dianggap lebih rendah dari manusia, ternyata justru lebih penolong dan berbudi.
Berikut tatalaksana hewan piaraan, hal apa saja yang harus dilakukan untuk hewan piaraan. Alasan yang membuat orang rela mengeluarkan kocek tidak sedikit untuk biaya hewan peliharaan:
Memelihara hewan peliharaan bukan hanya sekedar memberinya makan dan minum, sebab terdapat faktor estetik lainya yang diinginkan. Untuk apa hewan hanya diperhatikan makan minum bila penampilannya tak menarik?
Ibarat boneka yang siap dibawa kesana kemari, dipamerkan atau pun diajak bepergian, atau setidaknya memberi pemandangan indah dalam rumah sebagai pajangan. Maka faktor keindahan hewan peliharaan sangat diperlukan.
Sehingga tidak heran bila saat ini salon hewan piaraan tumbuh menjamur bak cendawan di musim hujan. Permintaan penampilan indah melalui grooming tak beda jauh dengan manusia yang selalu pedicure menicure ke salon kesayangannya.