Kembali aku menelusuri hotel itu, sepanjang lorong mengingatkanku saat mengatakan, "kita putus", pada Richard. Dan sepanjang jalan itu juga, bule sontoloyo itu tetap tak mau kuputuskan, "love me please....", dan dia terus menerus mengucapkan kalimat itu, "please dont leave me....." Dan aku kian jengah hingga berteriak, "Let me go!."
Hingga setahun berlalu aku meninggalkan kota itu beserta kenangan bersama Richard. Mungkin aku menjadi tokoh yang tidak disukai dalam cerita ini karena mencampakkan pria pengangguran disaat semua wanita, bahkan selebritis wanita berusaha menikah dengan bule dengan kadang tanpa mempedulikan latar belakangnya.
Hari ini kakiku melangkah menuju hotel dengan lorong dipenuhi kenangan bersama Richard yang berhasil kuhapus. Datang kembali ke hotel itu, bukan untuk mengenang masa lalu bersama bule Richard, namun menghadiri acara pernikahannya. Ya, Richard berhasil mempersunting teman akrabku, Wenny.
Tak pernah menyangka akhirnya Wenny berhasil meluluhkan hati Richard setelah sekian lama membeku usai putus denganku. Dan tidak menyangka juga, bila selama sekian waktu Wenny memendam rasa suka yang mendalam pada mantan kekasihku itu.
Kini, setelah dua tahun pernikahan mereka, lahirlah Broni, buah cinta mereka. Namun kelahiran itu di tengah tuntutan perceraian Wenny pada Richard, bukan karena Richard pengangguran, tapi akibat perselingkuhan dengan pembantu mereka, Mbok Denok. Dan aku cuma melongo, mengumpat dalam hati.... "Dasar bule sontoloyo".!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H