Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gangguan Jiwa Harus Selalu Gila?

19 Oktober 2022   10:42 Diperbarui: 19 Oktober 2022   10:54 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin di satu sisi dia tidak mengalami kekurangan apapun dalam hidupnya. Namun saat melihat orang lain memperoleh rezeki berlebih, entah mobil baru, rumah baru, akan menimbulkan kegelisahan bagi si jiwa yang tidak sehat. Akibatnya jiwanya  menjadi terganggu, berakibat kurang nyaman menjalani hidup, seperti sulit tidur, susah makan, jengkel, uring-uringan dan sebagainya. Hal ini disebut jiwa yang iri, akan lebih berbahaya lagi bila meningkat menjadi dengki, yang dapat memicu hal-hal buruk, seperti merusak, menghancurkan, memfitnah, mencemarkan nama baik, dan lain lain.

Wajah senyum hati cemberut

Kita mungkin pernah melihat seseorang yang ikut bergembira saat melihat orang lain memperoleh kebahagiaan. Namun kemudian, setelah tidak berada bersama orang yang memperoleh kebahagiaan, tiba tiba sikapnya berubah drastis dengan menunjukkan keaslian ekspresi yang sesungguhnya, misal marah, cemberut, mencaci maki, dan sejenisnya. Hal ini menunjukkan kondisi jiwa yangbkurang sehat juga.

Selalu haus pujian

Biasanya hal ini dalam agama sering disebut  sebagai riya'. Kecenderungan selalu ingin dipuji sangat tidak sehat untuk kejiwaan, sebab bila tidak mendapat pujian maka akan menimbulkan gangguan kejiwaan, seperti kecewa, sedih, menangis, kesal, mengamuk, dan lain sebagainya.

Kebanggaan yang terlalu berlebihan pada diri sendiri

Bangga terhadap diri sendiri adalah hal yang wajar karena dapat menumbuhkan kepercayaan diri. Namun bila berlebihan dengan mendewakan diri dapat menimbulkan kesombongan diri. Akibatnya menimbulkan anggapan bahwa orang lain hanyalah keset, sehingga apabila yang dianggap keset ternyata lebih baik, maka akan mengganggu kejiwaan si sombong yang merasa sempurna. Bisa ditebak bila kemudian menimbulkan gangguan kejiwaan seperti stres, frustasi, kecewa, dan lain-lain.

Rendah diri berlebihan

Ketika disatu sisi ada yang percaya diri berlebihan hingga menimbulkan kesombongan, disisi lain ada juga yang terlalu rendah diri berlebihan yang dapat melahirkan keminderan.

Rendah diri berbeda dengan rendah hati. Rendah diri adakah sikap yang memandang diri sendiri sangat tidak sepadan dengan orang lain, sangat hina, sangat rendah. Berbeda dengan rendah hati, yaitu sikap menghargai orang lain, jauh dari sikap adigang, adigung, adiguna alias angkuh.

Pada sikap rendah diri, seseorang cenderung memandang dan menilai dirinya lebih rendah dari orang lain, sehingga membuat kondisi kejiwaan terganggu, seperti minder, tidak berani mengemukakan pendapat, pasrah saat ditindas orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun