Banyak orang sering menilai sesuatu dari luar saja. Tidak pernah mengupas secara teliti dan mendalam, sehingga cenderung mengambil kesimpulan yang kurang tepat. Padahal setelah dikupas mendalam, suaminya jelas sabar dan pengertian, sebab istrinya adalah sumber keuangan keluarga, selain bekerja di kantor, dia juga memiliki usaha jualan online, penghasilannya tentu lebih besar dari suami, hingga mampu membeli mobil dan mencukupi kebutuhan keluarga.
Sementara orang melihat  wanita tersebut bahagia dengan anak anaknya, namun orang tak pernah tahu kerumitan hidup mengatasi persoalan anak-anak sebanyak itu, beragam permasalahan psikologis, seperti kecemburuan antar anak, sehingga mengakibatkan kondisi jiwa si wanita tergoncang, hingga menangis sendirian, atau kadang malah mengamuk pada anak-anak dan suaminya.
Saat wanita itu diam-diam menangisi keadaannya, tak seorangpun memahami apa yang terjadi dengan kondisi si wanita tersebut, sebab dalam pandangan orang-orang disekitarnya, kehidupan wanita tersebut bahagia, memiliki anak-anak yang sehat dan lucu, suami yang pengertian. Namun tak ada seorangpun yang memahami jika gangguan kesehatan jiwa telah mulai menggerogoti si wanita.Â
Dia adalah korban kekerasan di masa lalu. dan tak mudah menghapusnya. Terlalu sering menjadi bahan samsak dan permak. Penghasilan suaminya yang pas-pasan kerap membuat suaminya uring-uringan, menampar, menjambak dan menendang. Hingga kemudian sang istri berhasil memperoleh pekerjaan, ditambah usaha penjualan onlinenya sukses, mulai saat itu mulai timbul kepercayaan diri sang istri, hingga dia berani menentang kekerasan suaminya.Â
Sepintas si wanita telah memperoleh kemerdekaan dirinya, ditambah kehadiran anak-anak yang selalu didambakan setiap pasangan suami istri. Namun jauh panggang dari api, memang si wanita bisa membeli segala yang diinginkan, sang suami menjadi minder, pasif dan penurut. Namun segalanya menjadi hambar, suaminya menjadi dingin saat di ranjang, sementara anak-anak mulai menimbulkan masalah karena selalu iri satu sama lain hingga menimbulkan kelelahan mental si ibu. Dibalik ketegaran dan kekuatan di depan pandangan banyak orang, sang wanita kerap menangis sendiri dalam kegundahan jiwanya.Â
Kegundahan jiwa yang terus berlanjut, hingga bermuara pada jiwa yang terganggu. Gangguan jiwa yang menghinggapinya adalah rasa benci pada suami dan anak-anak yang dilahirkannya, hingga mengamuk tanpa sebab, berlanjut dengki terhadap perempuan lain yang sepertinya bernasib lebih baik daripada dirinya, hingga melakukan perusakan dan penghancuran, yang berakhir berusaha bunuh diri hingga mengajak anak-anaknya mati bersama dengan menaburkan racun di makanan mereka.Â
Sedemikian dahsyatnya gangguan jiwa yang terjadi hingga membuat orang dapat marah, menangis, histeris, terluka, merusak, menghancurkan, dan sebagainya. Dari hal tersebut kita kian memahami bahwa seluruh bagian dunia akan damai dan tenang jika  semua penduduknya memiliki jiwa yang sehat.
Ciri-ciri jiwa terganggu
Tanpa harus menunjuk pada orang lain, sebetulnya akan lebih bijak bila kita memperhatikan kondisi kejiwaan kita sendiri, apakah sehat atau tidak, sebab jiwa yang bersih akan melahirkan kepribadian dan keseharian yang stabil. Sedangkan jiwa yang kurang sehat dan terganggu akan sangat berpengaruh negatif terhadap kualitas hidup setiap orang.
Lalu apa saja ciri-ciri jiwa yang tidak sehat atau terganggu itu? Diantaranya adalah:
Selalu gelisah saat melihat orang lain memperoleh kebahagiaan dan kelebihan