Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Galon Polikarbonat Bikin Mandul?

30 September 2022   19:27 Diperbarui: 1 Oktober 2022   15:31 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada mulanya pabrik air minum memakai galon berbahan polikarbonat sebagai satu-satunya penampung air olahannya dalam ukuran liter terbesar. Yang kemudian menjadi kian tren di kalangan pabrik pembuat air minum, mereka berlomba-lomba meraih hati konsumen dengan sekaligus menyediakan tisu pembersihnya.

Kini seiring waktu kesadaran masyarakat tentang kesehatan kian meningkat, mereka menyadari galon berbahan polikarbonat dapat mengakibatkan efek jangka panjang berupa penyakit kanker, autisme dan sebagainya  akibat larutnya kandungan BPA pada air yang dikonsumsi. 

Meskipun bila ditinjau dari aspek lingkungan, kemasan galon PC lebih unggul karena lebih ramah lingkungan, namun pengusaha AMDK berusaha tetap meraih pelanggan dengan menjawab kegelisahan masyarakat melalui pemunculan galon berbahan Polyethylene Terephthalate (PET), plastik lunak yang bebas BPA.

Peneliti dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan SEAFAST Center, Institut Pertanian Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma Suyatma mengungkapkan perbedaan air minum dalam kemasan (AMDK) ukuran galon yang terbuat dari Polikarbonat (PC) dengan Polietilena Tereftalat (PET) sebagaimana dikutip dari Antara (22/3/2022) dengan melihatnya dari beberapa aspek, yakni karakteristik fungsional kemasan,  lingkungan,  keamanan pangan, dan ekonomi agar lebih adil dan tidak diskriminatif. 

Dari sifat fungsional kemasan, plastik PC lebih fleksibel, lebih ringan, tahan dari resiko pecah/retak, tahan gores, tahan benturan, tahan air, dan tahan suhu panas. Sedangkan galon PET sebaliknya memiliki resiko lebih mudah tergores.

Sebagai kemasan multitrip, galon PC mengalami banyak perjalanan, mulai dari pabrik hingga dikirim ke distributor/toko/penjual lalu dibawa ke konsumen, kemudian kemasan kosong dikembalikan lagi oleh konsumen ke penjual/toko/distributor untuk dikirimkan ke pabrik dan digunakan ulang. Akibat siklus inilah, kemasan galon PC dianggap tidak layak lagi karena rusak/pecah. 

Namun sisi positif galon PC adalah tidak menghasilkan sampah sebab kemasan digunakan kembali, sehingga mengurangi energi untuk mendaur ulang. Sebagaimana kita ketahui proses daur ulang memerlukan tahapan yang sangat panjang, mulai dari pengumpulan sampah kemasan plastik, pemilahan jenis sampah plastik, proses pengecilan ukuran menjadi potongan-potongan kecil, proses pencucian dan pengeringan, proses ekstrusi dan proses pencetakan yang memerlukan energi panas tinggi.

Kemasan galon dari PET memang tidak memiliki resiko migrasi BPA,  tetapi memiliki resiko lain, yaitu migrasi senyawa asetaldehida dan etilen glikol. yang resikonya lebih tinggi dibandingkan BPA, karena termasuk ke dalam senyawa karsinogenik penyebab kanker. Selain itu etikena glikol memiliki sifat racun yang jika terkonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan gangguan ginjal dan kerusakan otak. 

Dari aspek ekonomi galon PET memiliki guna ulang yang lebih singkat dan pada prakteknya sering hanya digunakan sekali pakai karena konsumen tidak mengembalikannya ke produsen AMDK. Sedangkan galon PC dapat digunakan ulang hingga puluhan kali.

Pemakaian galon PC yang berulang kali ini diklaim oleh kepala laboratorium kimia universitas indonesia Agustino Zulys mengakibatkan  kandungan mikroplastik galon PC lebih besar dibandingkan galon PET (Media Indonesia 27/9/2022).

Setelah membaca uraian di atas, pilihan ada di tangan Anda, mau pakai galon PET atau PC? Selamat memilih ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun