Saat kepolisian melakukan penyelidikan terhadap pemuda yang disangkakan sebagai Bjorka tiba-tiba Bjorka asli muncul dalam video berdurasi 45 detik menertawakan salah tangkap ituÂ
Kabarnya pemerintah jadii bahan tertawaan hacker gara-gara salah informasi tentang sosok asli Bjorka. Akun sinonim yang memberi informasi tentang Bjorka yang ternyata palsu, tiba tiba menghilang setelah mendapat report massal.
Bjorka menjadi naik daun setelah ulahnya membocorkan data Pelanggan Indihome, data KPU, hingga data-data pribadi pejabat negara, seperti Puan Maharani, Erick Thohir, hingga Jokowi. Kemudian Bjorka juga mengunggah sejumlah bocoran data yang diklaim didapat dari instansi pemerintah. Di antaranya, surat-surat yang keluar masuk istana untuk Presiden Jokowi.
Segala ancaman pemerintah untuk menangkapnya dianggap angin lalu, hingga dengan percaya dirinya ia menyebut pemerintahan Indonesia idiot. Benarkah pemerintah sedemikian bodoh hingga selalu kebobolan data terus?
Penjual es tumbal Bjorka
Masyarakat awam kurang memahami apakah data-data pribadi yang bocor memang betul-betul akurat atau tidak. Namun pemerintah mengklaimnya sebagai tidak akurat., sebab data yang bocor tidak sebanyak itu, tapi karena dicopy paste sehingga menjadi banyak.
Kita tidak mengetahui secara pasti, apakah memang benar kebocoran data itu hanya sedikit, atau ternyata memang benar sangat banyak. Tapi yang pasti, saat ini pemerintah semakin terpojok karena menjadi bahan ejekan dan tertawaan Bjorka.
Sebelumnya, akun Instagram @volt_anonym menuding remaja Cirebon berinisial SF (17) sebagai sosok dibalik hacker Bjorka. Akun anonim yang menyebut secara detail tentang identitas dan domisili sang pemuda, membuat pemerintah bergerak cepat menangkap tanpa sebuah penyelidikan terlebih dahulu. Di satu sisi, tindakan cepat ini mungkin ada benarnya, sebab bila memang benar pemuda tersebut adalah Bjorka, tentu pemerintah tidak akan kehilangan jejak.Â
Selain pemuda tersebut, pemerintah juga bertindak cepat menangkap Agung, pria Madiun yang dicuriga juga sebagai Bjorka. Tetapi saat kepolisian sedang melakukan penyelidikan terhadap pemuda yang disebut Bjorka, yang ternyata hanya seorang penjual es lulusan Paket C, tiba-tiba Bjorka muncul menertawakan salah tangkap itu melalui video berdurasi 45 detik unggahan akun @sabdasvara pada Kamis, 15 September 2022, memperlihatkan sosok bertopeng khas anonymous menyampaikan beberapa pesan.
Namun simpang-siurnya kabar membuat masyarakat kebingungan, salah satu channel berita memberitakan bahwa pemuda yang bahkan di rumahnya tak memiliki laptop dan hanya memiliki satu buah hp tersebut telah dilepaskan oleh pihak kepolisian karena tidak cukup bukti. Namun kantor berita lain memberitakan bahwa pemuda tersebut dinyatakan sebagai tersangka, karena ikut berperan membantu membuat channel Telegram "Bjorkanism" agar terkenal dan mendapat uang. Hanya numpang tenar dibalik Fenomena Bjorka, sementara Bjorka sebagai sang target utama tetap licin tak tertangkap.
Istilah membantu Bjorka menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat, mungkinkah pemuda ini dipaksakan sebagai "tersangka" demi nama baik kepolisian yang salah tangkap, sementara target utamanya justru melenggang bebas? Sangat disayangkan bila hal demikian terjadi, sebab nama besar kepolisian masih tercoreng akibat ulah Sambo, akan sangat miris bila kembali tercoreng dengan penetapan tersangka secara prematur dan dipaksakan pada pemuda Madiun penjual es tersebut.