Di satu sisi Bjorka jelas salah, sebab telah menjual data publik dan menyebarkan identitas pribadi pejabat yang sifatnya rahasia. Namun di sisi lain, kita menjadi tahu  bagaimana pemerintah kita menjaga kerahasiaan data rakyatnya, sungguh sangat disayangkan bila memaksa rakyat memberikan rahasianya tetapi ternyata tak mampu menjaganya.
Meskipun pemerintah membantah hal tersebut dengan menyebut bahwa data pribadi yang bocor tak sepenuhnya benar, kebocoran hanya sedikit tetapi karena digandakan sehingga terlihat banyak. Segala alasan apapun diungkapkan, tetap menimbulkan kekhawatiran bahwa ternyata negara tak sepenuhnya menjaga rahasia rakyatnya. Seperti orangtua yang tak sepenuhnya menjaga anak-anaknya, hingga rahasia anak yang diketahui orangtua, tiba-tiba berhasil dikuping tetangga hingga dibocorkan ke kampung sebelah.
Kelakuan Bjorka sudah jelas melanggar hukum, sebab membocorkan rahasia pribadi rakyat Indonesia dan menghina negara. Namun disisi lain, Â rakyat kian tahu bahwa kedigdayaan ahli-ahli ilmu dan tekhnologi (IT) di pemerintahan masih kalah bila dibandingkan dengan para maling data.
Bjorka telah benar-benar mempermalukan pemerintahan negeri ini, malu yang semalu-malunya. Dicap idiot, ditantang untuk mencari keberadannya, kemudian membocorkan data-data pejabat publik yang kurang disukai masyarakat. Dan yang terbaru, Bjorka menyebut Menkominfo bakal dicopot, dan menyarankan agar menteri penggantinya jangan dari partai politik, hahaha.... setelah menjual data publik, kemudian membocorkan data rahasia pejabat negara, tampaknya kini Bjorka juga telah menjadi juru bicara kepresidenan.
Satu hikmah penting yang bisa diambil, kebocoran data pribadi rakyat negeri ini jangan terulang lagi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H