Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pengeroyokan Ade Armando, Siapa Korban Sesungguhnya?

19 April 2022   12:01 Diperbarui: 19 April 2022   12:03 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlepas dari siapapun pelakunya, suasana panas dan emosi yang tersulut di tengah kelelahan usai demo sudah pasti bisa ditebak, akan memicu aksi anarkhis.

Tindakan pemukulan memang tak bisa dibenarkan, apalagi ditambah dengan aksi penelanjangan, namun di tengah suasana panas massa yang terbakar, terkadang akal sehat terbang melayang. Apalagi bila sebelumnya ada faktor penyebabnya.

Terjadinya tindakan kekerasan terhadap Ade Armando, dosen sekaligus pegiat meda sosial, merupakan sinyal nyata dari masyarakat, bahwa mereka yang berpihak pada rezim yang berkuasa dengan meninggalkan suara nurani mereka, akan senantiasa diingat dimanapun. 

Sehingga sudah umum terjadi, apabila telah siap dengan pernyataan yang diambil, maka sudah pasti juga wajib siap menerima resiko sikap dan perlakuan dari pihak yang berseberangan. 

Apalagi bila berkaca dari laporan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, tentang sikap netizen Indonesia terutama buzzer, yang beberapa waktu terakhir ini dikenal di antero dunia, sangat kasar dan kurang beretika. 

Sama seperti yang dilakukan Guru besar FMIPA UGM, Prof Karna Wijaya, yang komentarnya terkait pengeroyokan Ade Armando viral di media sosial, sebab dianggap ujaran kebencian, meskipun dia menganggap itu hanya guyonan.

Tetapi akibat postingannya tersebut, berbagai hujatan yang kabarnya berasal dari para pendengung atau buzzer di media sosial yang selama ini pro terhadap Ade Armando menghujaninya. 

Bahkan dia dituding dituding penganut radikalisme dan juga Negara Islam Indonesia (NII). Padahal menurut Karna, bila dibandingkan dengan statement-statement yang dibuat Ade Armando selama ini, apa yang diperbuatnya tidak ada apa-apanya.

Proses hukum semua pihak

Selain memproses hukum si pengeroyok akibat tindakan anarkhisnya, tampaknya perlu juga ada proses hukum terhadap mereka yang ikut memperkeruh suasana dengan asal tuding terhadap pelaku-pelakunya, yang ternyata salah orang. 

Demikian juga perlu ada peninjauan hukum mengapa hal tersebut dapat terjadi, jadi tidak hanya menimpakan semua kesalahan pada si pelaku pemukulan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun