Sebagai orangtua, kita harus memiliki sebuah sikap cerdas agar mampu mendidik anak agar menjadi hamba Tuhan yang menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Memang bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan, namun jika tidak melakukannya semenjak dini, kapan lagi? keburu anak-anak menjadi tua dan dewasa.
Berikut tips mudah agar anak-anak anda memiliki kepribadian tangguh dalam menjalankan puasa:
Didik mulai dini
Masalah mendidik memang bukan hal yang mudah, namun tersebut juga bukan hal yang sulit apabila anda melakukannya sejak jauh-jauh hari sebelumnya.
Ajari anak anda berpuasa semenjak dalam kandungan. Seorang wanita sholihah akan tetap berpuasa meskipun sedang hamil, meskipun dalam ajaran agama, wanita hamil boleh tidak berpuasa dengan cara mengqadhanya ataupun membayar fidyah, namun banyak dijumpai wanita-wanita sholihah konsisten menjaga puasanya.
Bukan rahasia bila para ahli telah mengajarkan bagaimana cara membuat anak cerdas, dengan cara mendengarkan musik klasik saat wanita hamil, yang kabarnya bisa membawa dampak positif pada kecerdasan anak. Bila demikian, maka ajaran Tuhan pun juga dapat mempengaruhi proses pembentukan kepribadian dan kecerdasannya saat dalam kandungan.
Biasanya wanita hamil memiliki sifat sensitif dan gampang emosional, orang kerap menyebutnya sebagai bawaan bayi, memang masuk akal juga, sebab saat kehamilan terjadi perubahan hormon. Dengan cara berpuasa, maka wanita dapat belajar melatih kesabaran dan mengendalikan emosi, yang tentu saja akan ikut juga mendidik anak mengendalikan diri selama dalam kandungan. Terbukti anak-anak yang terlahir dari wanita yang terbiasa berpuasa, biasanya memilki sifat lebih tenang dan sabar, sehingga saat terlahir dan waktunya berpuasa, mereka menjalankan puasa tanpa beban.
Usahakan tidak mengiming-imingi hadiah
Banyak orangtua beranggapan, mereka akan sukses membuat anak berpuasa jika ada hadiah sebagai imbalannya. Memang cara ini sangat menarik, namun kekuatan dan keberhasilannya diragukan untuk membuat anak tangguh dalam jangka panjang. Sebab saat orangtua tak memiliki apapun untuk hadiah, maka semangat anak untuk puasa menjadi menurun, akibatnya puasa kedodoran, sebab hanya bertujuan untuk mengejar imbalan.
Biasakan anak berpuasa adalah memang untuk mencintai Tuhan, dengan ikhlas, tanpa imbalan, sebab memang itulah arti cinta sejati yang sesungguhya. Ajarkan anak menghadapi dunia nyata dalam berpuasa, jangan dihadiahi mimpi dengan iming-iming.
Memang hal tersebut tidak mudah, apalagi jika ternyata orangtua bisanya hanya menyuruh namun justru tidak melakukan puasa. Terkadang orangtua mungkin sangat berkelebihan dalam hal materi, namun tidak taat pada Tuhan, sehingga tidak melakukan puasa, namun memberi iming-iming pada anak agar mau menjalankan puasa. Memang ada sisi positif, sebab orangtua masih ada niat untuk menunjukkan anak pada jalan Tuhan, namun hal itu tidak akan abadi jika tidak ada contoh positif dari orangtua.