Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Propaganda Sang Mantan Intelejen

26 Februari 2022   12:13 Diperbarui: 26 Februari 2022   12:22 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya kita tak habis pikir dengan pernyataan Rusia, Ide serangan langsung dari presidennya yang notabene mantan agen intelijen terlatih KGB. Keahlian konspirasi sudah pasti tidak diragukan, keahlian intelijen, dan kemampuan jitu meramu propaganda. Memutar balik sebuah keadaan, yang seharusnya putih, namun dapat menjadi hitam hanya dengan sebuah permainan pengaruh pikiran dan perdebatan.

Meskipun Ukraina sudah jelas 'emoh' bergabung dengan Rusia, terutama diperjelas dengan penolakannya terhadap supremasi Rusia, saat terjadinya revolusi pada 2005 dan 2014, toh Putin tetap 'ngeyel' membuat keputusan untuk mengadakan operasi militer khusus. 

Dengan alasan melindungi orang-orang yang menjadi sasaran pelecehan dan genosida dari rezim Kiev selama delapan tahun, Rusia mencari pembenaran berusaha mengadili sendiri negara yang berani melepaskan diri dari bagian kedaulatannya.

Alasan kuat Rusia menginvasi Ukraina

Keinginan kuat Rusia untuk menginvasi Ukraina bukanlah tanpa alasan. Keberanian Ukraina untuk berkiblat menjadi pro-eropa, untuk kemudian memiliki kedekatan psikologis dengan negara-negara barat dengan tawaran manis agar bergabung dengan NATO (North Atlantic Treaty Organization), hal inilah yang membuat Rusia seperti kebakaran jenggot. 

Kekhawatiran dan kemurkaan Putin jelas beralasan, sebab jika Amerika berhasil mendirikan pangkalan militernya di Ukraina, pastilah hal itu dapat membuat Mokswa sebagai Ibukota Rusia mudah dibombardir dalam sekejap. Alasan inilah  yang memicu Rusia menginvasi Ukraina, sebuah gertakan agar Ukraina tidak mengizinkan barat memasuki wilayah negaranya.

Hal lain yang memicu Rusia ingin menginvasi Ukraina adalah dilatarbelakangi kepentingan politik dan ekonomi. Sebagaimana kita ketahui bersama letak geopolitik Crimea sangat strategis, ditambah wilayah Ukraina yang menguntungkan, makin memperkuat keinginan Rusia untuk menanamkan pengaruh di kawasan Eropa Timur dan Timur Tengah.

Tanpa tedeng aling-aling Rusia memang ingin mengambil alih kembali Ukraina. Ingin menjadikannya kembali dalam satu kesatuan wilayah negaranya, sebab Rusia merasa  Ukraina adalah bagian wilayahnya. Sehingga negara beruang putih nekat mengambil segala macam agar Ukraina tidak dapat melepaskan diri lagi. Salah satu strategi Putin adalah dengan merestui kemerdekaan dua wilayah bagian Ukraina. 

Dengan cara seperti itu, Ukraina akan kelabakan, menghadapi serangan dan invasi Rusia, namun juga gangguan dua kota pemberontak yang telah mendeklarasikan diri. Terlihat jelas strategi pecah belah demi memudahkan Rusia dalam menginvasi Ukraina.

Terbaca jelas langkah intelijen yang ditempuh Rusia. Jika dahulu kekosongan kekuasaan Ukraina saat revolusi dimanfaatkan dengan mencaplok semenanjung Krimea. Maka kali ini apabila tidak berhasil mendapatkan Ukraina, maka setidaknya Ukraina pun tidak bisa tenang menghadapi permasalahan negaranya sendiri, yakni   dua gangguan dari kaum separatis.

Saat ini kita seperti disuguhkan sebuah peristiwa pembullian yang dilakukan negara besar dengan militer kuat terhadap negara kecil miskin dengan bangunan-bangunan tua di dalamnya. Sungguh ketidakseimbangan dalam berperang, sama persis saat Amerika menginvasi negara-negara di Timur-Tengah beberapa waktu lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun