Namun karena hal itu tidak terbukti secara ilmiah, maka tak seharusnya menjadi perdebatan panjang, meski tetap diperlukan kehati-hatian dalam mempercayainya.
Apa dan bagaimanapun sebuah fenomena terjadi, pastilah ada sebab musababnya. Sudah seharusnya pria mampu menunjukkan wibawa dan kehormatannya kembali, meskipun semua tak pernah lepas dari sifat, sikap dan penghormatan dari istrinya.
Semoga artikel ini bermanfaat, Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!