Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menang Tawuran? Pahlawan Kesiangan Penyandang Aib

10 November 2021   07:24 Diperbarui: 10 November 2021   07:27 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi pemenang tawuran (pic: lpmhayamwuruk.org)

Tidak ada istilah bijaksana bagi pelaku tawuran. Mungkin pelakunya adalah orang-orang dewasa, dewasa dalam bentuk tubuh dan usia, namun dalam kematangan jiwa, mental, kepribadian, dan emosional, mereka hanyalah anak-anak yang terbalut tubuh dewasa. Demikian juga para remaja dan anak sekolah yang ikut terjebak melakukan tawuran, mereka para bocah yang tidak matang dalam pemikiran, namun berkelindan dalam plagiat orang orang bertubuh dewasa yang kekanak kanakan.

Diperlukan mental-mental dewasa dengan pemikiran bijaksana dalam mengambil tindakan di negeri ini. Jika hal itu dapat diwujudkan, maka akan damai dan sejahteralah Indonesia karena keselamatan berpikir tanpa harus ngeyel menjadi pahlawan kesiangan.

Masih doyan tawuran? Bersiaplah menjadi pahlawan kesiangan yang akan sangat memalukan dan menyandang aib bila disandingkan dengan perjuangan Bung Tomo, Bung Hatta, dan Bung Karno, dan pahlawan-pahlawan Indonesia lainnya. Mereka membela dan memperjuangkan negeri ini hingga titik darah penghabisan dengan berani melawan penjajah, bukan dengan tawuran melawan bangsa sendiri.

Semoga setelah 10 November hari ini, pejuangan pahlawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia kembali menjadi inspirasi perjuangan kita semua, Merdeka! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun