Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rudal Balistik Bertambah, China Makin Percaya Diri

4 Juli 2021   07:49 Diperbarui: 4 Juli 2021   07:51 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden China Xi Jinping (pic: bostonglobe.com)

Ulang tahun partai komunis ke 100 di China yang berlangsung sangat meriah, ditunjang dengan ekonomi yang melesat tinggi, kian membuat rakyat negaranya memuja partainya sebagai penyelamat, membuat keyakinan bahwa komunis adalah segalanya, makin kuat dan dijunjung tinggi sebagai sebuah ideologi.

Akibatnya segala penindasan yang dilakukan terhadap penganut agama dan keyakinan tertentu telah jamak dilakukan, sebab rakyat yakin hukuman yang diberikan pemerintah adalah demi kestabilan keadaan dalam negerinya. Hingga kemudian segala macam bukti adanya kamp penyiksaan suku Uighur di Xinjiang perlahan menghilang dan lewat begitu saja seakan tak terjadi apa-apa, padahal pelanggaran HAM berat sangat kentara di dalamnya.

Dikutip dari kompas.com (01/07/2021) Meskipun mendapat banyak kritikan luas atas tindakannya di Hong Kong dan Xinjiang, namun Presiden China Xi Jinping menegaskan, rakyat China tidak akan pernah membiarkan kekuatan asing dapat menggertak, menindas, atau menundukkan negaranya, bahkan siapa pun yang berani mencoba melakukan itu akan dibenturkan kepalanya ke Tembok Besar yang ditempa oleh lebih dari 1,4 miliar orang China.

Di tengah keterpurukan seluruh negara menghadapi pandemi virus covid-19, justru China makin kuat dan berjaya, mereka memiliki waktu yang banyak untuk mengejar semua tingkat ekonomi dunia, termasuk pendidikan dan militernya.

Meskipun China berjanji tidak akan semena-mena terhadap tetangganya, tapi toh terlihat jelas ketimpangan persenjataan militer terutama hulu ledak nuklir yang dimiliki. Akibatnya, negara-negara di ASEAN berpikir seribu kali atas klaimnya terhadap Laut China Selatan, belum lagi bila memiliki beban hutang besar pada China, walaupun hutang itu demi menangani pandemi yang biang keroknya belum ketahuan, toh tetap membuat negara pengutang keder dan ewuh pakewuh.

Semua negara terpuruk, hanya China yang masih kokoh bertahan, luar biasa bukan?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun