Tampaknya masa bubble mata uang kripto mulai mengempis dengan ditandai penurunan drastis harga-harganya, hanya bitcoin yang masih  mampu menunjukkan tanda-tanda kehidupan, sementara mata uang kripto lainnya cenderung megap-megap.
Dikutip dari Investor Daily (24/5/2021) bitcoin dan ether berjangka mengalami penurunan tajam, yang menandakan beberapa investor menyerah dan mundur diam-diam.
Investasi criptocurrency memang sangat menjanjikan, dengan keuntungan yang bisa melampaui 100 persen membuat orang beramai-ramai menginvestasikan uang di dalamnya. Namun dibalik kemilau keuntungannya yang menggoda iman, ada kerugian besar saat nilainya jatuh yang nilainya tidak main-main, apalagi dengan tidak adanya jaminan dari lembaga penjamin keuangan di banyak negara, tentunya sebuah resiko yang harus ditanggung sendiri.
Seperti Departemen Keuangan Amerika Serikat yang mengeluarkan aturan baru tentang transfer mata uang kripto dalam jumlah besar yang harus dilaporkan ke Layanan Pendapatan Internal atau Internal Revenue Service, sebab The Federal Reserve (The Fed) menilai mata uang kripto menimbulkan risiko terhadap stabilitas keuangan.Â
Tak terkecuali China yang menindak tegas aktivitas penambangan dan perdagangan bitcoin, sebagaimana dilansir dari Investor Daily (24/5/2021)
Bahkan di Indonesia sendiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan agar mewaspadai investasi aset kripto, sebab dinilai tidak memiliki underlying jelas, dan bukan alat pembayaran yang sah
Jika telah memahami segala macam resiko di atas, maka investasi dalam mata uang kripto sebaiknya memakai uang dingin, artinya bukan uang pinjaman, ataupun untuk kebutuhan sehari-hari, sebab jika terjadi kerugian, maka resikonya tidak akan melebar kemana-mana.
Masa keemasan criptocurrency sedang diuji akibat harganya merosot drastis, bahkan Sang tukang gelembungnya beberapa waktu lalu Ellon Musk sudah tak berminat lagi untuk menggelembungkannya.
And so, kalau sudah begitu, apakah Anda siap menanggung resikonya sendiri?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H