Pendidikan berkualitas jika peserta didik terlatih berdisiplin, tahu kapan saat belajar dan kapan saat istirahat.Â
Mereka terlatih dengan waktu sejak dini, namun penerapan disiplin harus menyenangkan, tidak seperti siksaan, sebab dengan cara kurang menyenangkan, kedisiplinan hanya akan berlaku di depan mata dan tidak berkelanjutan seumur hidup.
Sebab keberhasilan suatu bangsa tercermin dari kedisiplinan tiap generasinya, misalnya Jepang, China, yang terbiasa disiplin, hemat waktu, yang dulunya negara miskin dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, kini berubah wujud menjadi negara dengan kemajuan ekonomi yang membuat negara-negara barat memperhitungkan.Â
Jadi apabila seorang pendidik mampu membuat suasana pengajaran menjadi segar dengan humornya, maka peserta didik akan lebih mudah nenerima ilmu dan memahaminya.Â
Mungkin karena itulah kenapa saat ini banyak anak2 yang dengan mudahnya meniru hal-hal negatif yang mereka dapatkan di internet, sebab ternyata internet mengajarkannya secara relax, ada ketenangan yang menghasilkan kegembiraan anak  saat berselancar di dunia maya, namun mereka tidak tahu jika ada hal- hal negatif yang mengintainya.
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H