Mohon tunggu...
Falinda Nuria
Falinda Nuria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kebidanan Unair 2023

I'm like singing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkah Mitos Larangan Mengkonsumsi Nanas bagi Ibu Hamil?

26 Mei 2024   08:55 Diperbarui: 26 Mei 2024   09:33 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mitos merupakan hal yang lumrah ada di dalam suatu masyarakat. Mitos seringkali berkaitan dengan kepercayaan masyarakat tertentu dan dapat menjadi bagian integral dari budaya suatu wilayah. Mitos diwariskan dari generasi ke generasi, yang menimbulkan munculnya berbagai persepsi sebagai respon atas informasi yang didapatkan. Indonesia memiliki berbagai macam mitos yang masih banyak dipercaya oleh masyarakat, salah satunya adalah yang berkaitan dengan kehamilan. Terdapat mitos bahwa ibu hamil harus menghindari konsumsi nanas yang dipercaya dapat menyebabkan dampak negatif untuk kehamilannya. Namun, apakah mitos tersebut sesuai dengan riset dan fakta ilmiah yang ada? Apakah konsumsi nanas dapat menyebabkan gangguan kehamilan?

Mengutip dari penelitian yang dilakukan oleh Rian Diana, et al. (2018), nanas, bersama dengan kedondong, adalah salah satu buah yang paling banyak dipercaya harus dihindari oleh ibu hamil. Berdasarkan para narasumber, nanas dianggap sebagai pantangan untuk dikonsumsi pada trimester pertama hingga awal trimester kedua bagi ibu hamil karena dianggap dapat menyebabkan keguguran. Sebagian lain juga percaya bahwa mengonsumsi nanas pada akhir kehamilan juga dapat memberikan dampak buruk bagi ibu beserta bayinya. Hal ini disebabkan karena nanas menghasilkan panas, yang kemudian dapat menyebabkan keguguran atau mempercepat persalinan yang dapat membahayakan ibu hamil. Dalam pengaruhnya terhadap kepercayaan yang berkembang di masyarakat, nanas benar-benar dipercaya oleh para ibu hamil untuk tidak dikonsumsi. Banyak implikasi yang dianggap dapat terjadi jika mengonsumsi nanas, namun beberapa diantaranya tidak sepenuhnya benar.

Nanas mengandung enzim bromelain yang umum ditemukan dalam jus dan batangnya. Enzim ini merupakan salah satu jenis enzim proteolitik, di mana enzim ini dapat mencerna dan melepaskan ikatan protein di dalam tubuh. Bromelain memiliki banyak kegunaan, diantaranya untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan pencernaan. Hal ini menyebabkan munculnya persepsi bahwa bromelain dalam nanas harus dihindari oleh ibu hamil karena diyakini dapat melunakkan janin yang ada di dalam rahim, sehingga meningkatkan risiko keguguran yang tentunya sangat dihindari oleh mereka. Nanas juga diketahui mengandung kadar gula yang cukup tinggi, di mana satu cup potongan nanas segar mengandung 16 gram gula. Kandungan gula yang tinggi ini menyebabkan munculnya kekhawatiran bahwa mengonsumsi nanas dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional.

Meskipun nanas dihindari oleh sebagian besar ibu hamil, sebenarnya buah tersebut dapat dikonsumsi dengan aman apabila dalam keadaan yang matang serta porsi yang cukup. Satu cup nanas mengandung nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil, diantaranya asam folat, magnesium, mangan, dan tembaga. Nanas diketahui adalah sumber dari vitamin A, B, dan C, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi. Selain itu, tidak hanya bromelain, nanas juga mengandung tannin, cardenolide, dienolide, glikosida jantung, dan flavonoid yang baik bagi ibu hamil dan kesehatan janinnya. Untuk catatan, mengonsumsi nanas dalam jumlah banyak memiliki beberapa efek buruk, terutama untuk yang memiliki sistem pencernaan yang mudah terganggu. Asam yang terkandung di dalam nanas dapat memicu maag, sehingga penting untuk memperhatikan porsi dalam konsumsi buah ini terutama bagi para ibu hamil.

Mitos larangan konsumsi nanas selama kehamilan adalah keyakinan budaya masyarakat yang sangat dalam dan telah diturunkan dari berbagai generasi. Namun, hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim yang mengatakan bahwa konsumsi nanas dalam periode kehamilan adalah hal yang berbahaya. Penting sekali bagi masyarakat Madura untuk memahami tradisi yang ada sambil tetap memperhatikan literatur mengenai kehamilan. Dengan pengkajian mitos dengan hasil riset ilmiah yang sudah ada, maka diharapkan masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang keyakinan tradisional yang begitu kompleks dan kaitannya dengan pemahaman modern.

DAFTAR PUSTAKA

Diana, R., Rachmayanti, R. D., Anwar, F., Khomsan, A., Christianti, D. F., & Kusuma, R. (2018). Food taboos and suggestions among Madurese pregnant women: a qualitative study. Journal of Ethnic Foods, 5(4), 246-253. https://doi.org/10.1016/j.jef.2018.10.006.

Harsoliya, M. S., Pathan, J. K., Khan, N., Jain, S., & Wadhwani, S. (2011). A review-food avoid during pregnancy. Health Sci Int J, 1(2), 16e8.

Healthline. (5 Agustus 2021). Can You Eat Pineapple when You're Pregnant? Retrieved from https://www.healthline.com/health/pregnancy/pineapple.

Universitas Airlangga Official Website. (23 Juli 2019). Madurese Values and Culture Influence Women Diet during Pregnancy. Retrieved from https://unair.ac.id/madurese-values-and-culture-influence-women-diet-during-pregnancy/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun