Mohon tunggu...
muhammad falikh
muhammad falikh Mohon Tunggu... -

Pemalas yang berusaha melawan kemalasan, Tapi susah banget ya?... masih bergulat ma diktat al-azhar cairo univ.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keteladanan

29 November 2009   22:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:08 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Suatu sore yang cerah Kyai Dulhalim sedang membakar sampah di depan rumahnya, beliau hanya mengenakan kaos oblong putih dengan sarung Atlas kesayangannya sambil sekali-kali mengorek-ngorek sampah dengan sebatang ranting supaya terbakar semua, tiba-tiba ada yang datang dan mengucapkan salam.

“Assalamu’alaikum wa kaji[1]”

“Wa’alaikum salam warahmatullah… eh mang kosim, mangga mlebet[2]” kata Kyai Dulhalim sambil buru-buru melepas tangannya karena mang kosim berusaha untuk mencium tangan beliau dengan senyumnya yang khas.

“mboten usah kyai[3], saya hanya di beri amanat sama haji Syamsuri untuk mengundang kyai untuk bisa hadir ke rumahnya ba’da isya[4] dalam acara manaqiban” kata mang kosim dengan badan setengah menunduk tanda ta’dziman[5] kepada kyai Dulhalim.

“Mmm…katakan kepada haji syamsuri Insya Allah saya akan hadir kalau tidak ada halangan” jawab Kyai Dulhalim sambil tetap tersenyum

“oh ya, bagaimana kabar anakmu yang kemarin sakit, sudah sembuh belum?” tanya Kyai Dulhalim penuh perhatian

“Alhamdulillah kyai, sekarangan sudah baikan walaupun masih kelihatan pucat tapi sudah ada perkembangan”jawab mang kosim senang

“saya atas nama keluarga sangat mengucapkan banyak terimakasih karena bantuan kyai dalam pengobatan anak saya, saya tidak tahu bagaimana jadinya jika nggak ada kyai mungkin anak saya…”

“sudah,sudah…jangan diteruskan, bersyukurlah kepada Allah swt, mari masuk dulu!” potong kyai Dulhalim merangkul mang kosim ke rumahnya.

“Puten kyai[6], saya masih harus menyampaikan undangan haji syamsuri karena banyak yang belum tersampaikan padahal sekarang sudah sore jadi kapan-kapan saja, Insya Allah saya akan mampir lagi”kata mang kosim menolak ajakan kyai dulhalim untuk mampir.

“oh gitu…ya udah nggak apa-apa, hati-hati di jalan”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun