Mohon tunggu...
falenzky
falenzky Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dibalik Kehebatan Pahlawan Tanpa Jubah Part 5

4 April 2024   14:00 Diperbarui: 4 April 2024   14:04 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan biografi  pendidik yang menunjukan mereka adalah manusia yang jarang diketahui perjuangannya. Biografi ini ditulis bukan hanya untuk memenuhi tugas tapi juga untuk mengetahui siapa sebenarnya orang hebat ini.

Dede Suprayitno, M.I.Kom

Dede Suprayitno M.I.Kom atau yang kerap disapa Mas Dede adalah dosen tetap FISIP Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta yang mengajar pada program studi Ilmu Komunikasi. Beliau lahir di Purworejo, Jawa Tengah pada tanggal 18 Oktober 1992. Beliau telah meraih gelar sarjananya di Universitas Sebelas Maret, Solo jurusan Ilmu Komunikasi dan melanjutkan program Magisternya di Universitas Paramadina, Jakarta dengan mengambil jurusan Komunikasi Perusahaan.

Riwayat Pendidikan

  • S1 -- Ilmu Komunikasi, Universitas Sebelas Maret
  • S2 -- Ilmu Komunikasi, Universitas Paramadina

Perjalanan Karir

Sebelum Mas Dede menjadi dosen, ia memulai karirnya di dunia industri setelah lulus dari S1 kemudian bekerja di media menjadi jurnalis. Untuk pertama kalinya Mas Dede mengajar sebagai dosen di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta. Selama bekerja di industri sebelumnya pada 13 bulan pertama di Koran Jawa Pos yang beralamat di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kantor pusat Koran Jawa Pos berada di Surabaya, Jawa timur, kantor tersebut memiliki cabang yang berada di Jakarta.

Selama 1 tahun lebih 1 bulan Mas Dede pindah kerja ke media Kontan. Kontan sendiri adalah grup yang berasal dari Kompas. Disitulah Mas Dede masih setia dengan pekerjaannya menjadi seorang jurnalis dan reporter selama kurang lebih 2 tahun. Tetapi, Mas Dede berpindah lagi untuk pekerjaannya. Yang semula menulis sebagai jurnalis, sekarang ia bekerja pada bidang televisi. Masih sama plattform nya yakni media, namun media kali ini adalah industri pertelevisian. Bekerja di CNBC Indonesia yakni grup Transmedia dibawah pimpinan Chairul Tanjung disitulah Mas Dede di tempat pekerjaan yang baru.

Kali ini ia bukan lagi menulis sebagai jurnalis atau reporter melainkan posisinya pada bagian News Production yang semula menjadi Association Producer selama 6 bulan, barulah setelah itu menjadi seorang produser selama 4 tahun.

sumber pribadi
sumber pribadi

Pekerjaan Sebagai Dosen

Ketika selesai menjadi seorang produser barulah ia diterima menjadi dosen di UPN Veteran Jakarta lewat jalur rekrutmen Kementerian Pendidikan yang sewaktu itu adanya lowongan CPNS. Mas Dede pun mendaftar dan ia lolos dari seleksi tersebut. Dan setelah dinyatakan lolos, barulah ia mengundurkan diri dari pekerjaan yang lama.

Dikarenakan tempat tinggal, kampus dan kantornya berdekatan ia mengambil kesempatan bersekolah lagi. Tidak hanya bekerja, namun Mas Dede juga melanjutkan program studinya yaitu magister ketika di tempat bekerjanya yang terakhir. Disitulah ia mengembangkan kemampuan kapasitasnya. Jadi, UPN Veteran Jakarta adalah tempat atau kampus yang pertama untuknya, namun kalau untuk tempat bekerja adalah bukan untuk yang pertama kalinya.

Pada akhirnya Mas Dede membuat keputusan yang bulat untuk menjadi dosen. Alasannya memutuskan menjadi dosen adalah karena pada proses rekrutmen sudah ditekankan adanya komitmen. Intinya jika ia dinyatakan lolos pada rekrutmen tersebut ia harus berkomitmen total. Menurut ia menjadi jurnalis dengan dosen tidak jauh berbeda. Sama sama mentransformasi ilmu, menyampaikan informasi.

Kemudian wartawan atau jurnalis sama sama mempunyai fungsi mendidik Masyarakat. Namun, beliau merasakan adanya suasana yang ditawarkan untuk dirinya di dunia akademik jauh lebih bagus dalam jangka Panjang dibandingkan dengan yang ada di industri. Sehingga dengan pertimbangan serta masukan-masukan dari keluarganya yang sudah diberikan dan keputusan yang tepat maka ia memilih untuk menjadi dosen.

Menurut Mas Dede jika dukungan dari orangtua tidak terlalu signifikan karena pilihan-pilihan itu biasanya diserahkan kepada dirinya. Jadi, jika pilihan tersebut baik maka dijalankan saja dengan sungguh-sungguh. Menurut mas dede yang paling berperan signifikan adalah keluarganya, seperti sang istri yang memberinya masukan serta pertimbangan untuk dirinya. Namun, orangtuanya berperan penting dalam hal memberikan keleluasaan.

Menurut mas dede perasaan yang dimilikinya menjadi dosen adalah memiliki banyak dinamika. Ia mengatakan itu waja, dimanapun tempatnya. Dalam bekerja sudah pasti memiliki dinamikanya. Perusahaan elite maupun diluar negeri juga sama memiliki dinamika, seperti dram drama dalam urusan pekerjaan. Yang terpenting bagaimana diri kita bisa menyikapi hal tersebut dan memiliki profesionalisme saat menjalani tugas tertentu. Seperti yang Mas Dede berikan contohnya, kalau tidak bisa hadir pada kelas yang seperti di jadwal alangkah baiknya mengkonfirmasi. Apapun kondisinya mengerjakan sebuah pekerjaan dengan penuh tanggung jawab, mempunyai komitmen serta integritas.

Seperti contoh lainnya yang disebutkan Mas Dede "Ketika tidak bisa mengajar di kelas tersebut, harus punya tanggung jawab untuk menginfokan kepada mahasiswa. Dan dibuatkan janji dihari lain" hal itu disebut dengan integritas profesionalisme. Intinya menurut Mas Dede menjalankan sebuah pekerjaan harus dengan sikap profesionalisme, dimanapun tempat bekerjanya ketika kita diberikan tanggung jawab penuh kita jalankan dengan benar.

Menurut beliau, dosen tidak hanya mentransformasi ilmu melainkan juga mengembangkan ilmu pengetahuan serta mengembangkan hasil penelitiannya kepada orang lain, yaitu mahasiswa. Setelah ilmu tersebut ditransfer maka yang merasakan manfaatnya adalah masyarakat. Menurut beliau juga, tugas seorang dosen seperti yang sudah disebutkannya tadi dalam Tri Dharma. Yaitu pengabdian, penelitian dan pengajaran (pendidikan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun