Mohon tunggu...
Fransiskus Rivaldo Santoso
Fransiskus Rivaldo Santoso Mohon Tunggu... Animator - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jam Karet

3 Oktober 2022   16:56 Diperbarui: 3 Oktober 2022   17:03 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Kami berdua pun kembali duduk di kursi sambil membicarakan ulah dari teman kami yang tidak 

disiplin dan tidak bisa menghargai waktu. Waktu menunjukkan pukul setengah dua bona pun mencul di hadapan kami dan menyapa " selamat siang teman"

"Teman-teman mohon maaf saya terlambat karena di jalan ada macet" sapa Bona

Aku menjawab "iya selamat siang juga, tidak apa-apa" 

sementara Arlan tidak menjawab sapaan dari Bona karena dirinya sudah kesal lalu memberikan kata-kata marah kepada Bona 

"Hei,, teman kalau memang tidak ada niat untuk bekerja atau gabung dengan kita mending keluar!." Aku terdiam mendengar kata-kata dari Arlan dan dalam hati muncul ketakutan kalau-kalau Arlan dan bona akan berkelahi. Bona juga hanya terdiam karena mengaku salah. 

Kemudian aku pun menghampiri Arlan dan berkata

"sudahlah kita harus bersabar." Waktu sudah menunjukkan pukul dua yang datang baru kami bertiga sementara Arman dan Alfan belum juga muncul di kampus. Aku mulai panik dengan hal ini sebab diskusi ini dilaksanakan untuk menjalankan presentasi lusa. 

Sementara di rumah Rumah Alfan baru siap-siap untuk pergi diskusi tersebut sambil berkata " saya malas sekali dengan teman-teman yang mendesak ini mereka tidak tahu dinginnya kota ruteng." Alfan kemudian menyiapakan sepeda motornya untuk berangkat ke kampus tersebut, tiba-tiba dia di kagetkan dengan kedatangan Arman yang menyapanya "Halo Alfan" Alfan binggung dan berpikir mungkin diskusi kelompoknya sudah selesai karena melihat Arman datang . kemudian Alfan berkata 

 "Kamu sudah pulang? Diskusinya sudah selesai? Dan bagaimana hasilnya". 

 Arman kaget mendengar pertanyaan dari temannya tersebut kemudian berkata 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun